Putraindonews.com – Beirut | Angkatan darat Lebanon mengatakan seorang wartawan tes ditembak oleh tentara Israel pada Kamis (19/10/23) di selatan perbatasan Lebanon saat pasukan Israel dan Hizbullah terlibat baku tembak.
Pihak militer Israel mengatakan sebelumnya bahwa mereka hanya menargetkan infrastruktur Hizbullah dan menembak tiga orang yang berusaha meluncurkan rudal anti-tank ke arah pasukan Israel.
Hizbullah dukungan Iran mengaku menembakkan roket ke sebuah posisi Israel di desa Manara dan Israel balas menembak. Tembak-menembak yang terjadi di perbatasan tersebut merupakan yang terburuk dalam 17 tahun terakhir.
Andrea Tenenti, juru bicara pasukan penjaga perdamaian PBB di kawasan tersebut (UNIFIL), mengatakan bahwa seorang warga sipil terbunuh akibat tembak menembak tersebut.
“Angkatan Bersenjata Lebanon meminta bantuan UNIFIL untuk tujuh orang terjebak di dekat Jalur Biru, dekat makam Sheikh Abad selama terjadinya baku tembak besar-besaran di Jalur Biru tersebut,” kata Tenenti.
Tenenti menyatakan UNIFIL telah menghubungi tentara Israel untuk meminta gencatan senjata guna menyelamatkan kelompok tersebut. Tragisnya, satu orang kehilangan nyawa dalam kejadian ini dan lainnya berhasil diselamatkan.
Pihak militer Lebanon menggambarkan tujuh orang yang terjebak tersebut sebagai awak media dan Israel memang sengaja menembak mereka sehingga menewaskan satu orang dan melukai yang lainnya. Namun Lebanon tidak mengungkapkan identitas mereka.
Insiden tersebut terjadi hampir sepekan setelah seorang wartawan Reuters terbunuh dan yang lain terluka di Lebanon selatan. Red/HS