Nepal Cabut Pembatasan Jam Malam

.com, – Pembatasan mobilitas sementara yang diberlakukan di Ibu Kota Nepal dan sejumlah kota lainnya di tengah aksi kerusuhan telah dicabut, demikian menurut pernyataan Kedutaan Besar di Kathmandu pada Sabtu (13/9) dilansir dari Sputnik.

“Kami informasikan bahwa pembatasan pergerakan sementara di Kathmandu, Lalitpur, dan Bhaktapur telah dicabut. Namun demikian, akses ke beberapa area di Kathmandu kemungkinan masih dilarang. Mohon ikuti arahan otoritas terkait hal ini,” ujar Kedubes Rusia melalui Telegram.

Otoritas Nepal telah mencabut pemberlakuan jam malam setelah mantan Ketua Sushila Karki dilantik sebagai perdana menteri sementara Nepal, lapor surat kabar Himalayan Times.

BACA JUGA :   Pemerintah Tanggapi Permohonan Eks Marinir TNI Kembali Menjadi WNI Usai Jadi Tentara Bayaran Rusia

Sementara itu, pada Jumat portal Khabarhub melaporkan bahwa Karki telah diambil sumpah jabatan untuk menjadi kepala pemerintahan sementara Nepal.

Langkah-langkah pembatasan di Nepal diberlakukan menyusul kerusuhan massal yang melanda Ibu kota Asia Selatan tersebut pada awal pekan, yang menewaskan 34 orang dan melukai lebih dari 1.300 orang.

Kerugian fasilitas umum maupun pribadi diperkirakan mencapai lebih dari 1,4 miliar dolar AS (sekitar Rp22,9 triliun).

BACA JUGA :   Harga Minya Dunia Bertahan Stabil

Sebelumnya pada 4 September, otoritas Nepal sempat memblokir media sosial karena melewati tenggat registrasi di Kementerian Komunikasi. Pemblokiran itu dicabut setelah terjadi aksi protes yang meluas tersebut.

Perdana Menteri Nepal Sharma Oli menyatakan mundur dari jabatannya pada Selasa (9/9) setelah para demonstran menyerbu parlemen dan membakar rumah sejumlah pejabat tinggi di ibu kota Kathmandu, yang memicu polisi menembakkan meriam air, gas air mata, hingga peluru tajam ke arah massa.

Puluhan pengunjuk rasa dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka akibat peristiwa tersebut. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!