Putraindonews.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah baru saja mencatatkan rekor mata uang terlemah terhadap ringgit Malaysia (MYR).
Mengutip data Refinitiv, pada perdagangan hari ini, Selasa (11/11) per pukul 09.40 WIB, rupiah terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,37% ke level Rp4.011/MYR. Level ini sekaligus menunjukkan sebuah situasi di mana rupiah mengalami titik terendah setidaknya sejak 2007.
Secara year-to-date (ytd), Rupiah sudah melemah 11,67% terhadap ringgit Malaysia. Pada awal 2025, kurs rupiah terhadap ringgit masih berada di kisaran Rp3.591/MYR.
Namun begitu, tren negatif it uterus berlanjut seiring berjalannya waktu, imbas dari tekanan yang datang dari faktor eksternal serta perbedaan fundamental ekonomi yang semakin mendorong pelemahan rupiah yang lebih dalam.
Di sisi lain, penguatan ringgit Malaysia menjadi salah satu faktor eksternal yang turut menekan posisi rupiah.
Ringgit tercatat berada di dekat level tertingginya dalam satu tahun terakhir terhadap dolar Amerika Serikat (AS), didorong oleh ekspektasi bahwa Bank Negara Malaysia (BNM) akan mempertahankan suku bunga kebijakannya serta meningkatnya optimisme atas prospek pertumbuhan ekonomi Negeri Jiran.
Ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter yang stabil, masuknya arus dana asing ke surat utang pemerintah, serta fundamental makro yang solid membuat ringgit memperoleh angin segar.
“Ringgit akan ditopang oleh fundamental makro yang tangguh, pengelolaan fiskal yang hati-hati, dan penyempitan selisih suku bunga dengan AS,” ujar Lloyd Chan, Strategis MUFG Bank Ltd, dikutip dari Bloomberg. Red/HS