Putraindonews.com – Presiden Palestina Mahmoud Abbas memberi instruksi kepada utusan Palestina di PBB untuk meminta sidang darurat Dewan Keamanan PBB membahas kasus pembantaian pasukan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah pada Sabtu (8/6) sebagaimana dilansir dari Anadolu.
Permintaan Abbas muncul setelah pemboman besar-besaran Israel dan serangan mendadak ke kamp pengungsi Nuseirat dan daerah lain di Jalur Gaza yang menyebabkan sedikitnya 210 orang tewas dan lebih dari 400 lainnya terluka, menurut Kantor Berita Palestina Wafa.
“Presiden Abbas terlibat dalam komunikasi yang intensif dengan pihak-pihak Arab dan Internasional terkait untuk mengadakan sidang darurat DK PBB,” sebut kantor berita itu.
Abbas menekankan “pentingnya intervensi internasional untuk menghentikan bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza, dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Dia menunjukkan bahwa “Israel terus mengeksploitasi sikap diam internasional dan dukungan AS untuk melakukan kejahatan yang melanggar semua resolusi legitimasi internasional dan hukum internasional.”
Menurut para saksi, kendaraan militer Israel tanpa diduga maju ke wilayah timur dan barat laut kamp Nuseirat, bersamaan dengan pemboman artileri berat yang menargetkan sebagian besar wilayah kamp tersebut.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serbuan Hamas pada 7 Oktober 2023, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut pihak-pihak terkait segara mewujudkan gencatan senjata.
Lebih dari 36.800 warga Palestina di Gaza, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, telah tewas, dan sedikitnya 83.500 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Delapan bulan setelah perang dilancarkan oleh Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan akses pada makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituding di Mahkamah Internasional (ICJ) melakukan genosida.
Dalam putusan terbarunya, ICJ memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangan di Rafah. Red/HS