Putraindonews.com – Jakarta | Ferrari sedang menyelesaikan pembangunan pabrik tambahan di markas besar Maranello untuk memproduksi kendaraan listrik pertamanya, demikian diungkapkan CEO Benedetto Vigna pada Senin dalam sebuah konferensi investor yang diselenggarakan Bloomberg.
Pabrik yang disebut ‘e-building’ ini akan memproduksi kendaraan listrik masa depan dari merek tersebut, selain model-model yang menggunakan mesin pembakaran internal, kata Vigna.
Pabrik ini juga akan memproduksi komponen-komponen untuk kendaraan terelektrifikasi, termasuk motor, inverter, dan baterai.
Meskipun pabrik tersebut akan siap pada tahun depan, produksi massal kendaraan listrik pertama Ferrari tidak direncanakan hingga tahun 2026.
Kendaraan listrik tersebut, yang diperkirakan sebagai SUV, baru dijadwalkan akan debut pada kuartal keempat tahun 2025, ujar Vigna.
Selain kendaraan listrik, Ferrari juga berencana untuk menghadirkan lebih banyak model plug-in hybrid dalam upaya untuk mengurangi emisi. Vigna pada tahun 2022 menyatakan bahwa Ferrari memiliki tujuan untuk menjadi netral karbon pada tahun 2030.
Target khusus lain yang disebutkan pada saat itu termasuk peningkatan penjualan model terelektrifikasi hingga 60 persen pada tahun 2026 dan 80 persen pada tahun 2030, dengan pembagian 80 persen tersebut di antara kendaraan listrik dan hybrid secara merata.
Seperti yang dilakukan dengan powertrain berbahan bakar internalnya, Ferrari berencana untuk mengembangkan motor listrik, inverter, dan baterai sendiri dan akan menargetkan angka berkinerja tinggi dalam hal berat dan kepadatan daya.
Produsen mobil ini juga akan bekerja sama dengan mitra di beberapa area, terutama dalam teknologi baterai canggih, seperti baterai padat (solid-state), yang sebelumnya Vigna sudah mengatakan bahwa Ferrari sedang menjelajahinya. Red/HS