Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Maria Macado Tuai Kritik

.com, – Penghargaan Nobel Perdamaian 2025 yang diterima pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado menuai kritik. Ia diduga pernah memberikan dukungan terhadap di masa lalu.

Komite Nobel menyebut Machado sebagai “pejuang perdamaian” dan “tokoh pemersatu utama dalam oposisi yang sebelumnya terpecah.”

Ketua Komite Nobel, Jorgen Watne Frydnes, mengatakan keberanian Machado telah “menjaga nyala demokrasi tetap hidup di Venezuela di tengah kegelapan yang kian pekat.”

BACA JUGA :   Dunia Semakin "Unpredictable", Prabowo Ambil Keputusan Bertolak ke Timur Tengah

Namun, penghargaan tidak luput dari kritikan.

Seperti dilaporkan NDTV World dan dikutip Antara, Minggu, 12 Oktober 2025, banyak pihak menyoroti pernyataan-pernyataan lama Machado yang mendukung Israel dan Partai Likud pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seraya menuduhnya mendukung genosida di .

Dalam salah satu unggahan lama yang kembali beredar, Machado menulis, “Perjuangan Venezuela adalah perjuangan Israel,” serta menyebut Israel sebagai “sekutu sejati kebebasan.”

Anggota parlemen Norwegia Bjornar Moxnes mengungkapkan bahwa Machado pernah menandatangani dokumen kerja sama dengan Partai Likud pada 2020, dan menilai hal itu tidak sejalan dengan tujuan pemberian penghargaan Nobel.

BACA JUGA :   Pramono Tegas Tolak Atlet Israel Berlaga di Jakarta

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) juga mengecam penetapan Machado, menyebutnya sebagai “keputusan yang tidak berperikemanusiaan” dan menilai langkah tersebut merusak reputasi Komite Nobel.

Machado sebelumnya juga dikritik atas suratnya pada 2018 yang ditujukan kepada para pemimpin Israel dan Argentina, yang meminta dukungan untuk “membongkar rezim Venezuela.” Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!