Respons Kebijakan Tarif Impor AS, Malaysia Gelar Pertemuan Pakar ASEAN

.com, – Malaysia menggelar Pertemuan Pakar dan Tokoh Terkemuka Forum Regional ASEAN (ARF EEPs) ke-17 merespons dampak regional dari tarif baru (AS).

Pertemuan yang berlangsung dari 7 hingga 8 April di Kuala Lumpur tersebut, menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Malaysia, memiliki fokus pembahasan yang sejalan dengan keinginan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk mendapatkan tanggapan yang terkoordinasi dan dipertimbangkan secara matang, sehingga menjaga stabilitas regional.

Pertemuan para pakar dan tokoh terkemuka tersebut merupakan platform penting di bawah kerangka ARF bagi para ahli kebijakan dan pemikir strategis untuk berbagi temuan utama dan merumuskan rekomendasi praktis guna memperkuat perdamaian dan keamanan regional.

BACA JUGA :   Kapolri Buka Rakernis Div Hubinter Guna Siapkan Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia

Pertemuan yang dipimpin EEP Malaysia Prof Dr Mohd Faiz dan EEP Republik Korea Dr Choi Yoon Jung tersebut, menurut Kemlu Malaysia, merupakan kesempatan strategis untuk menyoroti perspektif ahli dalam mendukung agenda diplomasi preventif ASEAN yang sedang berkembang.

Para pemikir senior dan pakar kebijakan dari negara-negara peserta ARF bertemu untuk menghasilkan proposal berwawasan ke depan mengenai kerja sama keamanan regional dan pendekatan diplomasi preventif.

Sebagai Ketua ASEAN 2025, Malaysia menjadikan pertemuan tersebut sebagai platform untuk memperoleh pandangan dan rekomendasi yang dapat diterjemahkan menjadi kebijakan dan mendorong kerja sama regional.

BACA JUGA :   Viral! Pesawat dari Bangkok Melintasi Langit Iran dengan Santai Padahal Kondisi Lagi Perang

Pembahasan fokus pada penilaian ulang Rencana Aksi Diplomasi Preventif ARF, dinamika keamanan regional, dan langkah maju melalui sesi khusus berjudul “Beyond 30: Revitalisasi ARF”.

Pendekatan tersebut, menurut Kemlu Malaysia, sejalan dengan visi ASEAN 2025 Malaysia dalam membangun komunitas yang inklusif dan tangguh. Malaysia juga menegaskan komitmen terhadap multilateralisme, konsensus dan dialog yang konstruktif.

Keterangan itu menyebutkan dalam menghadapi ketidakpastian global, Malaysia percaya bahwa dialog, pembangunan perdamaian dan kepercayaan dan diplomasi preventif harus tetap menjadi inti respons kolektif ASEAN untuk memastikan perdamaian, saling pengertian dan kesejahteraan bersama. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!