PUTRAINDONEWS.COM
Jakarta, Indonesia | 09 Januari 2020. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tekankan pentingnya kerja sama dan penguatan koalisi global dan kawasan ditengah-tengah kondisi global yang semakin proteksionis. “Collaborative strategic outlook sangat penting untuk dimajukan karena akan menjadi game changer yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih tinggi,” ucap Menlu Retno Marsudi pada sambutannya dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri 2020 (PPTM) yang diselenggarakan di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri (08/01).
Kemlu konsisten untuk memperkuat diplomasi ekonomi dengan menjalin kerja sama seluas mungkin berdasarkan asas saling menguntungkan, berkeadilan dan bukan zero-sum game. Pada tahun 2019, sejumlah perjanjian perdagangan bebas maupun perjanjian perdagangan preferensial telah disepakati oleh Indonesia dengan berbagai negara seperti Australia, Mozambique dan Chile. Indonesia juga terus berusaha untuk menembus pasar non tradisional seperti Afrika dengan penyelenggaraan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue yang telah menghasilkan kerja sama dan kontrak pekerjaan senilai kurang lebih USD 2 milyar di 9 negara di Afrika.
Indonesia juga terus berkomitmen untuk turut berkontribusi bagi kemanusiaan, diantaranya dengan pemberian hibah melalui ASEAN bagi repatriasi pengungsi dari Cox’s Bazar ke Rakhine State serta menyerahkan sebuah rumah sakit bantuan Indonesia di Mrauk U kepada pemerintah Myanmar.
Pelindungan integritas wilayah maupun pelindungan WNI dan badan hukum Indonesia di luar negeri masih menjadi prioritas. Kemlu akan terus tingkatkan intensitas perundingan batas maritim dan darat. Pada tahun 2019, Indonesia dan Filipina telah menyelesaikan negosiasi dan mendepositkan perjanjian batas ZEE ke PBB pada September 2019, dengan Malaysia telah menyepakati secara prinsip batas laut territorial di Laut Sulawesi.
Di sisi pelindungan WNI, negara akan terus hadir bagi warganya di luar negeri khususnya dalam memberikan asistensi saat warga mengalami kesulitan di luar negeri. ​Strategi pelindungan harus dilakukan secara holistik, di tingkat domestik kerja sama hulu dan hilir akan ditingkatkan melalui Rencana Aksi Nasional dalam rangka implementasi Global Compact Migration, pengembangan ekosistem aplikasi Safe Travel dan memperkuat kebijakan satu data WNI di luar negeri.
Untuk ke depannya, Kemlu akan terus konsisten dengan Prioritas 4+1, yaitu penguatan diplomasi ekonomi, diplomasi perlindungan, diplomasi kedaulatan dan kebangsaan, serta peran Indonesia di kawasan global.(**)