***
Putraindonews.com – Jakarta | Aksi penembakan yang menimpa mantan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, hingga tewas berpotensi terjadi di Indonesia, apabila pemerintah tidak mengevaluasi diri. Begitu dikatakan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, kepada redaksi, Sabtu (9/7).
“Ini harus menjadi warning ke depan buat Jokowi. Kalau saya nilai shooting ini ada dendam pribadi antara sang penembak dan mantan PM Jepang Shinzo Abe,” ujar Jerry.
Kemungkinan lain dari aksi penembakan Shinzo Abe saat berkampanye di Nara, Jepang, Jumat (8/7), diduga Jerry, adalah karena unsur persaingan politik.
“Persaingan politik antara calon yang didukung PM Abe dan lawan politik yang barangkali didukung sang sniper Testsuya Yamagami yang merupakan penembaknya. Dia mantan militer, otomatis terlatih menggunakan senjata,” tuturnya.
Karena hal tersebut, Jerry mendorong pemeirntah untuk memperbaiki tingkat keamanan pimpinan dan mantan pimpinan negara Indonesia. Sebab dia melihat potensi kejadian serupa terjadi di Indonesia. Mengingat kemungkinan ada yang kecewa dengan pemerintahan saat ini.
“Ini pesan buat pemimpin saat ini agar tetap waspada juga pengamanan dan penjagaan presiden dan mantan presiden harus diperketat. Masih ingat penusukan Jenderal Wiranto di Banten. Ini menjadi pelajaran berharga,” kata doktor ilmu komunikasi politik jebolan American Global University.
“Sentimen politik juga program tak berpihak rakyat bisa jadi pemicu. Seperti penembakan marak di Amerika oleh kaum liberal progresif,” demikian Jerry. Red/Ben
***