Putraindonews.com – Pengamat Timur Tengah Tengku Zulkifli Usman menyebut ada tiga negara yang akan menjadi pemantik perang dunia (PD) III, yakni Ukraina, Israel dan Taiwan. Namun tidak diketahui, apakah terjadi di Eropa Timur (Ukraina), Timur Tengah (Israel), dan salah-satunya di dekat sini (Taiwan) yang akan menjadi medan tempur Perang Dunia III.
“Ketiga negara tersebut, sudah pasti akan menjadi pemantik Perang Dunia III saat ini,” kata Tengku Zulkifli Usman dalam Gelora Talks bertajuk ‘Iran Vs Israel Saling Gebuk & Ancaman Perang Global’ yang ditayangkan di kanal YouTube Gelora TV, dikutip Jumat (26/4/2024).
Kendati demikian, TZU sapaan akrab Tengku Zulkifli Usman berharap agar Taiwan tidak menjadi medan tempur PD III, karena akan membawa pengaruh secara langsung pada situasi geopolitik di tanah air. Sebab, secara geografis wilayah Indonesia berada di dalam di kawasan Asia Pasifik.
“Dalam posisi geopolitik sekarang, China itu sebagai ancaman dunia, bukan Rusia. Dari ketiga kekuatan dunia yang ada, Amerika, China dan Rusia, Rusia sekarang justru yang paling lemah. Karena itu, Amerika dalam kebijakan luar negeri mereka, memasukkan China sebagai musuh utama,” katanya.
Sebab, lanjut dia, dominasi China dalam kemajuan ekonomi tidak hanya merambah Asia Timur, Asia dan Eropa saja, tetapi sudah mencapai seluruh belahan dunia, termasuk Israel.
“Amerika sudah menyetujui RUU Paket antuan Luar Negeri lebih dari 60,8 Miliar dolar AS untuk Ukraina; 26,6 Miliar dolar AS untuk Israel; dan 8 Miliar dolar AS untuk sekutu-sekutu AS di kawasan Indo-Pasifik untuk melawan China,” sebutnya.
TZU menilai dengan adanya bantuan tersebut, Amerika sebenarnya sudah mempersiapkan rencana tiga hotspot medan tempur untuk PD III. Ketiga hotspot tersebut, sudah masuk dalam rencana strategi ke depan Amerika.
“Tapi sekali lagi kita tidak tahu, di titik mana medan Perang Dunia III itu akan dimulai, semua hotspot tersebut sangat potensial. Tapi mudah-mudahan jangan di depan rumah kita, ” pungkasnya.
Kesempatan sama, Ketua Bidang Hublu DPN Partai Gelora Henwira Halim menambahkan, China memang menjadi ancaman baru bagi Amerika. Sebab, China lahir sebagai superpower baru dunia, tetapi bukan karena kemajuan teknologi, tapi dipicu kemajuan ekonomi.
“China ini menjadi negara superpower baru dengan jalan berbeda, bukan melakukan invasi dan konflik bersenjata seperti Amerika dan Rusia. Tapi ini yang justru membuat Amerika menjadi khawatir, dan menjadikan China musuh utama, karena menjadi ancaman buat mereka,” kata dia.
Sehingga Amerika juga kerap pasang badan untuk Israel agar tidak kehilangan muka di mata China. Sebab, ternyata proyek-proyek China di Israel juga banyak, dan tidak sedikit nilai investasinya.
“Sudah pasti Amerika dan China akan meredakan ketegangan konflik di Timur Tengah dan Israel. Ada peran untuk menjaga stabilitas dari usaha dagangnya China dan Amerika di Israel,” katanya.
Henwira berpandangan ketegangan antara Israel yang didukung Amerika dengan Iran yang didukung Rusia dan China tidak akan berlanjut, hanya sekedar psywar atau unjuk kekuatan saja antara kedua belah pihak.
“Kelihatannya eskalasi tidak akan berlanjut, meskipun Israel telah melakukan serangan balasan di fasilitas militer dan nuklir Isfahan. Kata Israel, ‘kalau elu bisa nyerang kita, kita juga bisa’. Itu saja hanya ingin menunjukkan. Dan buktinya, Iran juga tidak melakukan serangan balasan lagi, meski ada arahan dari Rusia untuk tidak membalas. Saya kira konflik Israel-Iran akan mereda, yang masih berlanjut itu, Israel dengan Palestina,” tegasnya. Red/HS