Ulah Trump, Fenomena ‘Kabur Aja Dulu” di AS Meledak

Putraindonews.com, Jakarta – Fenomena ‘kabur aja dulu’ sebelumnya sempat viral di Indonesia. Fenomena ini muncul akibat rasa ketidakpuasan publik tanah air terhadap situasi yang terjadi beberapa tahun belakangan ini yang membuat kondisi ekonomi semakin sulit dijangkau.

Terbaru, gejala serupa terjadi di Amerika Serikatnegara yang sebetulnya punya ketangguhan ekonomi jauh lebih kuat dari Indonesia.

Lantas, mengapa fenomena serupa bisa terjadi di negara Paman Sam yang tergolong negara ekonomi maju di dunia?

Diketahui, jumlah warga AS yang mengajukan permohonan kewarganegaraan Inggris mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pada periode Januari hingga Maret 2025, bertepatan dengan awal masa jabatan kedua Presiden Donald Trump.

Merujuk data resmi dari Kementerian Dalam Negeri Inggris (UK Home Office) yang dirilis baru-baru ini, sebanyak 1.931 warga AS mengajukan permohonan menjadi warga negara Inggris, angka tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun 2004.

BACA JUGA :   Qualcomm Pamerkan Penggunaan AI Konvensional

Jumlah tersebut mengalami kenaikan 12% dibandingkan kuartal sebelumnya, yang juga mencatat lonjakan tajam tepat setelah terpilihnya kembali Trump pada pemilu presiden November 2024.

Gelombang permohonan ini dinilai mencerminkan ketidaknyamanan sejumlah warga AS terhadap kondisi politik dan sosial di tanah air mereka.

Tak hanya permohonan kewarganegaraan, permintaan warga AS untuk menetap secara permanen di Inggris-yang memberikan hak tinggal, bekerja, dan belajar tanpa batas waktu-juga mencatat rekor baru. Pada 2024, lebih dari 5.500 warga AS diberikan status menetap (settled status), meningkat sekitar 20% dibandingkan tahun 2023.

BACA JUGA :   Fesyen Bebe Luncurkan Koleksi Produk Terbaru

Sebelumnya, Reuters juga melaporkan peningkatan jumlah warga Amerika yang mempertimbangkan untuk pindah ke Eropa setelah terpilihnya Trump.

“Permohonan paspor Irlandia di AS mencapai level tertinggi dalam satu dekade pada dua bulan pertama tahun ini. Rata-rata permohonan bulanan pada bulan Januari dan Februari yang hampir mencapai 4.300 naik sekitar 60% dari tahun lalu,” menurut data dari Departemen Luar Negeri Irlandia.

Di Prancis, data pemerintah menunjukkan bahwa permintaan visa jangka panjang dari warga Amerika mencapai 2.383 dalam tiga bulan pertama tahun 2025, dibandingkan dengan total 1.980 pada periode yang sama tahun lalu. Dari Januari hingga Maret, otoritas Prancis telah memberikan 2.178 visa jangka panjang dibandingkan dengan 1.787 pada tahun sebelumnya. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!