Putraindonews.com, Jakarta – Parlemen Timor Leste membuat keputusan yang mengejutkan dengan mengakhiri kebijakan pemberian dana pensiun seumur hidup bagi mantan anggota DPR dan pejabat negara. Hak itu merespons aksi protes mahasiswa yang mengecam fasilitas mewah bagi pejabat di negara miskin Asia Tenggara tersebut.
Di lansir dari aljazeera.com, undang-undang yang berlaku sejak 2006 memberi mantan anggota parlemen dan sejumlah pejabat publik hak atas pensiun seumur hidup setara gaji mereka. Namun, pada Jumat (26/9), sebanyak 62 anggota parlemen sepakat secara bulat untuk mencabut ketentuan itu, termasuk bagi mantan presiden, perdana menteri, dan menteri kabinet.
“Kepada seluruh mahasiswa, tuntutan kalian telah dipenuhi. Tolong hentikan demonstrasi,” kata Olinda Guterres, anggota parlemen dari Partai Khunto, setelah pemungutan suara berlangsung.
Rancangan aturan baru itu akan diserahkan kepada Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, pahlawan kemerdekaan sekaligus penerima Nobel Perdamaian, untuk ditandatangani sebelum resmi berlaku.
Gelombang protes bermula dari anggaran yang disetujui tahun lalu, yang mengalokasikan US$4,2 juta untuk pembelian Toyota Prado seharga US$61.500 per unit bagi 65 anggota parlemen. Kebijakan ini memicu kemarahan publik, mengingat lebih dari 40% penduduk Timor Leste hidup di bawah garis kemiskinan menurut data Bank Dunia. Red/HS