Putraindonews.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Yasonna H. Laoly menegaskan Indonesia akan terus mendukung program kerja World Intellectual Property Organization (WIPO) serta berkontribusi aktif dalam berbagai inisiatif global terkait dengan kekayaan intelektual.
Yasonna menyampaikan pernyataan itu di hadapan forum yang dihadiri delegasi dunia dalam pembukaan Sidang Majelis Umum WIPO Sesi Ke-65 di Jenewa, Swiss, Selasa (9/7).
“Kami berharap kerja sama dengan WIPO ke depan dapat berjalan lancar seperti pembentukan Indonesian Intellectual Property Academy dan berbagai proyek lainnya yang sedang berjalan terkait dengan industri kreatif, merek, desain, dan UKM (usaha kecil dan menengah),” kata Yasonna sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta.
Ia mengatakan bahwa Indonesia akan mempercepat ratifikasi Traktat Internasional bagi Perlindungan Kekayaan Intelektual, Sumber Daya Genetika, dan Pengetahuan Tradisional atau WIPO Treaty on Intellectual Property, Genetic Resources, and Associated Traditional Knowledge (GRATK) sesuai dengan prosedur internal.
Menkumham RI menandatangani traktat tersebut pada hari Senin (8/7) di Jenewa.
Yasonna berharap negara-negara lain juga segera melakukan ratifikasi sehingga dapat tercapai persyaratan minimum 15 ratifikasi untuk berlakunya traktat tersebut.
Traktat internasional dimaksud bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, transparansi, dan kualitas sistem paten terkait sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang terkait dengan sumber daya genetik.
Selain itu, traktat tersebut juga bertujuan mencegah paten diberikan secara keliru untuk penemuan yang tidak baru atau tidak inovatif terkait dengan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang terkait dengan sumber daya genetik. Red/HS