Putraindonews.com – Jakarta | Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa Indonesia berkontribusi penting atas keberlanjutan sektor maritim global di antaranya perlindungan lingkungan laut.
“Indonesia telah memberikan cukup banyak kontribusi yang nyata bagi kemajuan sektor maritim dunia. Salah satu kontribusinya yaitu meningkatkan perlindungan lingkungan laut, dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai inisiatif proyek IMO,” kata Menhub dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (29/11/23).
Saat memberikan general statement dalam Sidang Majelis International Maritime Organization (IMO) ke-33 di London, Senin 27 November waktu setempat, Menhub menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, berperan penting sebagai jalur pelayaran dan pusat perdagangan internasional.
Pernyataan yang disampaikan di depan para anggota IMO ini merupakan salah satu upaya meyakinkan tiap negara anggota untuk mendukung Indonesia yang mencalonkan kembali menjadi anggota dewan IMO kategori C periode 2024-2025.
Kategori C mewakili negara yang memiliki jalur transportasi dan memiliki daerah perairan yang luas, dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis. Pada kategori ini, akan terisi sebanyak 20 negara terpilih.
Sejak bergabung dengan IMO pada tahun 1973, beberapa usaha yang dilakukan Indonesia yaitu turut meratifikasi Konvensi Internasional 1990 tentang kesiapsiagaan, respon, dan kerjasama pencemaran minyak.
Selanjutnya, beberapa upaya lainnya yang dilakukan Indonesia dalam rangka meningkatkan perlindungan lingkungan laut yaitu berpartisipasi dalam proyek kemitraan GloFouling IMO dan proyek GloLitter, penerapan efisiensi energi dan penerapan energi terbarukan di industri pelayaran.
Termasuk pembaruan kapal, penggunaan alat bantu navigasi tenaga surya, dan kewajiban laporan konsumsi bahan bakar untuk kapal berbendera Indonesia.
“Serta mempercepat elektrifikasi fasilitas pelabuhan dan mendorong pendirian pelabuhan ramah lingkungan (green port),” ujarnya.
Lebih lanjut, Menhub menyampaikan kontribusi lainnya yaitu upaya digitalisasi pelayanan di sektor pelayaran, di antaranya melalui penerapan sistem Maritime Single Window dan meningkatkan jumlah pelabuhan yang cerdas dan berkelanjutan.
Indonesia secara aktif terlibat dalam pengembangan Marine Autonomous Surface Ships Code dan telah mengadakan Lokakarya tentang Maritime Single Window bagi negara berkembang dan tertinggal, dengan bantuan dari Bank Dunia (World Bank).
Indonesia juga berkontribusi dalam upaya peningkatan keselamatan pelayaran dunia, yaitu dengan ikut menyusun dan menandatangani Konvensi International Organization for Marine Aids to Navigation, yang terkait dengan keselamatan navigasi pelayaran di Selat Malaka dan Singapura melalui kerjasama dengan negara bagian pesisir lainnya. Red/HS