PUTRAINDONEWS.COM
SAWAHLUNTO | Sukses menggelar ajang bertajuk Festival Kota Tua yang dilaksanakan Desember 2016 Silam, Paguyuban Seni Ki Sapu Jagad kota Sawahlunto Sumatera Barat kembali menggelar ajang serupa di tahun 2018 ini.
Namun pada perhelatan tahun ini yang dilaksanakan Jum’at hingga Minggu (27-29/4), ada sejumlah hal berbeda dari ajang tahun sebelumnya, dimana dalam event tahun ini Sapu Jagad mendapat dukungan penuh dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Menurut Ketua paguyuban Ki Sapu Jagad Iwan Darmawan, pada pagelaran tahun ini lebih mengedepankan budaya local, diantaranya Lomba dialog berbahasa tangsi, serta lomba lagu Minang legendaries serta fashion show Netherland serta pameran kuliner ala jaman dahulu.
“Tahun ini kita memang ingin memunculkan berbagai kebudayaan local yang ada di Sawahlunto, seperti lomba dialog bahasa Tangsi, dimana bahasa ini hanya ada di kota Sawahlunto sebagai tanda kota yang multi etnis,†ujar pria yang kerap disapa Aki, saat menggelar jumpa pers di Gedung Pusat Kebudayaan, Jum’at (27/4) siang.
Pada festival sebelumnya, lanjut Iwan, kita hanya menggelar festival Rock tingkat Sumatera Barat, dan Pameran benda pusaka dan kontes motor modifikasi saja.
Namun demikian, untuk tahun ini kita tetap menggelar pameran benda pusaka nasional yang dilengkapi koleksi berbagai benda pusaka dari beberapa provinsi.
“Kita mentargetkan 500 jenis benda pusaka, dan sekarang barang-barangnya sudah datang, tetapi pemiliknya tidak datang,†imbuhnya.
Dikatakan Iwan, tujuan dari penyelenggaraan ini adalah untuk membantu kota Sawahlunto dalam pengembangan budaya dan pariwisata, serta menumbuhkan budaya kearifan lokal bagi generasi muda dan meningkatkan ekonomi kreatif.
Sementara itu, Kabid Peninggalan Barang Bersejarah Dinas Kebudayaan Peninggalan Barang Bersejarah dan Permuseuman kota Sawahlunto, Wan Ikhlas mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud dari Dinas Kebudayaan Peninggalan Barang Bersejarah dan Permuseuman kota Sawahlunto untuk terus mendukung pelestarian seni dan budaya yang ada di kota ini.
Dikatakannya, saat ini kota Sawahlunto menuju world haritage sudah dianggap lengkap, dan tahun ini kemungkinan di prediksi pada bulan Agustus atau September, pihak UNESCO akan datang untuk melakukan verifikasi yang melipui situs dan cagar budaya peniggalan kolonial Belanda.
“Mereka akan melakukan penilaian terkait peninggalan peninggalan bersejarah ini sudah dilestarikan, dibina dan dirawat dengan baik, begitu juga budayanya,†ungkapnya.
Dalam upayanya melestarikan nilai-nilai budaya di kota ini, lanjut Wan Iklas, salahsatunya adalah melalui event festival kota tua ini. Untuk itu diharapakn seluruh stakeholder kota ini turut mensukseskan dan memberikan sumbangsihnya, khususnya pada rekan rekan pers.
“Kegiatan ini juga diharapkan mampu berdampak pada multy plier effect yang dapat medorong kemajuan ekonomi masyarakat,†pungkasnya. (ap)