Aditya: PT Barokah 94 Penambang Pasir yang Humanis Sambut Positif Keluhan Petani Terdampak Pengairan Berlumpur

Putraindonews.com, Blitar – Bertempat diruang komisi III DPRD Kabupaten Blitar sejumlah perwakilan empat kecamatan Garum, Gandusari Talun dan Kecamatan kanigoro sebagai masyarakat petani di 16 desa itu mengadukan persoalan keruhnya aliran kali Putih dari hulu di Desa Karangrejo Kecamatan Garum sampai hilir masuk Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro. Mereka diterima langsung oleh ketua Komisi III Sugianto didampingi beberapa anggota pada Kamis (19/06/25) petani minta aliran sungai tersebut bersih dari lumpur.

Sugianto selaku ketua Komisi III menyampaikan tanggapan atas keluh kesah petani adanya pertambangan pasir di Kali Putih untuk dicarikan solusi yang terbaik mengurangi dampak keruhnya pengairan di sepanjang sungai yang diduga itu akibat penambangan pasir oleh BSE.

“Kami bersama sama akan mencari solusi yang terbaik semua pihak, pengusaha, petani dan juga pemerintah Kabupaten Blitar, karena sama – sama saling membutuhkan. Pemerintah butuh pemasukan PAD, petani tidak terganggu pertanianya dan juga pengusaha lebih bijaksana memikirkan dampak lingkungan,” kata Sugianto.

BACA JUGA :   Pasca Kebakaran di 36 Ilir Palembang, Attar Wakili Keluarga Besar SMPN 43 Berikan Bantuan

Satu sisi dari pihak penambang BSE Aditya Putra Mahardika Direktur Barokah 94 (BSE) usai dengar pendapat kepada awak media menyampaikan, “kami sangat mengapresiasi dengan apa yang disampaikan petani, dan kami akan segera memperbaiki sesuai harapan petani,” ungkap Adit.

Menanggapi pertanyaan media soal perijinan, Aditya menyampaikan,”kalau BSE telah mengantongi perijinan lengkap, soal air keruh kami siap mengatasi dengan membuat legun atau kolam – kolam penyimpan endapan lumpur sehingga ketika endapan masuk ke legun atau kolam, air yang keluar lumpurnya sangat berkurang,”bebernya.

BACA JUGA :   Investasi Meningkat, Kemenperin Aktif Siapkan SDM Industri Kompeten

Terkait adanya laporan rumah warga yang retak, Adit juga menjelaskan, “kami bekerja sejak tahun 2023 dan baru beroperasi tahun 2025, kami sudah berkordinasi dengan pemilik, dan melihat apakah kerusakan retak rumah warga akibat operasi pertambangan kami atau bukan, ini masih kami pelajari,” kata Adit.

Yang jelas Barokah 94 sebagai penambang yang humanis lanjut Aditya, pihaknya tentu akan mengambil langkah yang terbaik untuk semua pihak.

“Mengingat kami baru bulan Mei 2025 beroperasi dan sekarang masuk managemen baru, kami tetap melakukan koordinasi yang terbaik, masalah dampak yang dianggap mengganggu akan kami bicarakan dengan Humanis, ” pungkasnya. Redaksi/Etik

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!