Ajaran Triskati Soekarno Dinilai Masih Relevan

Putraindonews.com – Jakarta | Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI menilai ajaran trisakti yang diprakarsai Presiden Sukarno masih relevan untuk konteks saat ini.

“Dalam masa kini dimana perubahan terjadi dengan sangat cepat dan sangat kompleks menunjukkan kepada kita bahwa ajaran trisakti Sukarno menjadi sangat relevan” kata Sekretaris Menko PMK Andie Megantara dalam acara Sarahsehan Revitalisasi Trisakti di Gedung Heritage, Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (3/7).

Andie menuturkan, bahwa ajaran trisakti adalah salah satu gagasan monumental dari Presiden Sukarno yang disampaikan melalui pidato Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia di Istana Negara pada 17 Agustus 1964 silam.

BACA JUGA :   Sambut KTT ASEAN Ke-42, Kemen PUPR Tingkatkan Fasilitas Labuan Bajo-Tana Mori

Ajaran trisakti itu meliputi suatu ajakan revolusi yang bersendikan kepada tiga hal, yaitu berdaulat dalam politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam berkebudayaan.

Revolusi politik diharapkan agar bangsa Indonesia berdaulat di dalam politik dengan mewujudkan perubahan politik dalam bentuk integrasi kekuatan nasional melalui demokrasi permusyawaratan yang berorientasi kepada persatuan negara dan kekeluargaan.

Revolusi dengan berdikari secara ekonomi diharapkan agar bangsa Indonesia dapat berdikari secara mandiri dalam ekonominya dengan mewujudkan perekonomian yang merdeka, berkeadilan, berkemakmuran, dengan berlandaskan usaha tolong-menolong, gotong-royong dalam penguasaan negara atas cabang-cabang produksi yang penting yang mengasihi hajat hidup orang banyak, serta atas bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya menjadi peluang bagi hak milik pribadi dan fungsi sosial, seperti prinsip-prinsip yang terkandung dalam sila kelima Pancasila.

BACA JUGA :   Dukung Penghematan BBM, MyPertamina Luncurkan Program KETUPAT

“Adapun terkait revolusi berkepribadian dalam berkebudayaan khususnya, kita harus bangga dengan identitas bangsa, antara lain kuat dalam semangat bergotong royong yang menjadi modal sosial dalam meneguhkan solidaritas politik maupun ekonomi,” tandasnya. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!