AKIBAT TANAH LONGSOR, Lima Warga Banyumas Meninggal Dunia

.COM

| Lima warga dari Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Provinsi Tengah meninggal dunia akibat tanah . Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (17/11), pukul 02.00 WIB. Keempat korban berhasil dievakuasi oleh petugas sedangkan satu lainnya masih dalam proses evakuasi, dilaporkan pada pukul 21.00 WIB.

Tak hanya korban jiwa, mengakibatkan 4 unit rumah rusak berat. Bencana yang terjadi dini hari ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi serta kontur tanah yang terjal. Dua desa yang terdampak di Kecamatan Sumpiuh ini adalah Desa Bogangin dan Banjarpanepen.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Banyumas segera melakukan proses evakuasi kepada para korban pascakejadian longsor. Saat melakukan proses evakuasi, petugas gabungan dari , SAR, , , sukarelawan dan warga mengalami kendala. Medan terdampak sulit untuk dijangkau para petugas karena akses jalan utama ke lokasi tertutup material longsor.

BACA JUGA :   Penyidik Pakai Ahli Gadungan Pemeriksaan Konstruksi Masjid Raya Sanana

Setelah proses evakuasi berlangsung, BPBD dan warga setempat membersihkan material longsor. Pembersihan dilakukan dengan dukungan alat berat. Merespons kejadian ini, Bupati Banyumas telah meninjau lokasi dan memberikan arahan penanganan darurat kepada para petugas.

Berdasarkan analisis InaRISK, Kabupaten Banyumas termasuk wilayah dengan kategori kelas bahaya sedang hingga tinggi untuk tanah longsor. Sebanyak 22 kecamatan berada pada kawasan bahaya pada kategori tersebut, salah satunya Kecamatan Sumpiuh. Dilihat dari konteks risiko, sebanyak 126.734 jiwa merupakan populasi yang terpapar potensi bahaya tanah longsor di kabupaten ini.

BACA JUGA :   Menparekraf Sandiaga Uno Apresiasi Sail to Indonesia 2024 di Pantai Gelora yang Diinisiasi Fahri Hamzah

Sementara itu, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kecamatan Sumpiuh berpeluang hujan ringan hingga lebat dalam dua hari ke depan atau 18 – 19 November 2020. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti , banjir bandang maupun tanah longsor.

Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca harian hingga tingkat kecamatan melalui aplikasi Info BMKG sehingga setiap keluarga dapat mempersiapkan diri dan mampu terhindar dari bahaya. Red/Ben

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!