Aksi Mahasiswa AS dengan Gerakan Global Solidaritas Palestina-nya, Patut Ditiru

Putraindonews.com – Mahasiswa Indonesia harusnya malu dengan upaya yang dilakukan oleh Mahasiswa Amerika Serikat atau AS, yang telah memulai gerakan global solidaritas Palestina.

Kritikan ini dilontarkan Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Muhammad Abid Al Akbar dalam acara diskusi Gelora Talk bertajuk ‘Ketika Gelombang Pro Palestina Menyala di Kampus-kampus Indonesia’, Rabu (8/5/2024) petang.

Mahasiswa Indonesia, kata Abid Al Akbar, jangan hanya bergerak pada isu domestik seperti demo soal UKT, atau Pemilu saja, tetapi juga isu global.

“Aksi kita juga harus diakui secara global, dan memiliki efek bagi kemerdekaan Palestina,” kata Abid Al Akbar seraya mengkritik organisasi mahasiswa seperti HMI, GMNI, PMKRI, PMII dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang kurang melakukan aksi solidaritas terhadap Palestina.

BACA JUGA :   BAMSOET ; IMI Siap Dukung BNN Perang Bersama Melawan Narkoba

Padahal, lanjut dia, Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Sayangnya, kalau ada aksi-aksi solidaritas Palestina di Indonesia ini, yang demo hanya mahasiswa Lembaga Dakwah Kampus, lainnya tidak.

“Kita pertanyakan temen-temen HMI, PMII dan lainnya yang tidak mengawal isu Palestina. Padahal sebagai negara mayoritas muslim, gerakan mahasiswa Indonesia bisa memiliki power luar biasa di mata internasional, ” ujarnya lagi.

Rencana Aksi 172 BEM PTM

Sedangkan Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Yogi Syahputra Alidrus mengatakan, 172 BEM di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM)/Aisyiyah akan melakukan aksi besar-besaran solidaritas Palestina dalam waktu dekat.

“Kemarin kita sudah melakukan aksi solidaritas Palestina secara serentak di berbagai daerah difasilitasi rektorat dari 172 PTM/Aisyiyah. Kita akan melakukan lagi aksi besar-besaran dengan jumlah massa lebih besar dalam waktu dekat. Yang akan aksi BEM-nya,” bebernya.

BACA JUGA :   Era keterbukaan, MIPI Dorong Pemerintahan yang Kolaboratif dalam Pembangunan Daerah

Yogi yang juga Presiden BEM 172 PTM/Aisyiyah ini mengaku sudah melakukan komunikasi intens dengan BEM Muhammadiyah se-Indonesia untuk melakukan aksi solidaritas Palestina yang jauh lebih besar.

“Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Dan Muhammadiyah menilai konflik Israel-Palestina harus dihentikan. Ini tidak ada kaitannya dengan isu keagamaan, tetapi murni kemanusiaan,” tegas dia.

Muhammadiyah, lanjutnya, mendukung kemerdekaan Palestina sebagai negara berdaulat dan bebas dari penjajah Israel. Terkait hal tersebut, universitas-universitas di Muhammadiyah akan melakukan gerakan-gerakan mendukung kesadaran global kemerdekaan Palestina.

“Saya sendiri sebagai Presiden Mahasiswa Muhammadiyah se-Indonesia, akan turun ke jalan dalam jumlah yang cukup besar untuk bela Palestina,” pungkas Yogi. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!