Amblesan Tanah Bukan Akibat Gempa, BMKG: Warga Surabaya Tak Perlu Resah

| 20 Desember 2018. Menanggapi peristiwa tanah yang terjadi di Jalan Raya Gubeng Kota Surabaya, Selasa (18/12), yang di media massa dan media sosial, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar tidak panik dan resah.

Pusat Kepala Pusat Informasi dan tsunami, Rahmat Triyono, mengutarakan yang terjadi dengan kedalaman 30 meter dan lebar 8 meter ini merupakan murni peristiwa amblesan tanah dan bukan likuifaksi yang banyak dikabarkan. 

BACA JUGA :   Buka Gerai Kedua di Padang, ACE Hardware Perkuat Bisnis dan Layanan 'Semakin Dekat'

“Karena tidak ada fenomena mencairnya material tanah di lokasi kejadian,” ujar Rahmat.

Berdasarkan hasil analisis gelombang seismik (kegempaan) yang tercatat, sambung Rahmat, diketahui bahwa peristiwa amblesan ini bukan akibat oleh gempa bumi.

Catatan Kegempaan, menurutnya tidak menunjukkan adanya mekanisme penyesaran batuan dan sensor kegempaan yang mencatat hanya satu sensor di lokasi terdekat amblesan tanah sehingga merupakan aktivitas lokal.

Lebih lanjut, Rahmat Triyono menyampaikan berdasarkan pengamatan pada sensor kegempaan BMKG terdekat yaitu sensor PJI (Prigen Pasuruan ) peristiwa ini ternyata sudah tercatat 2 kali.

BACA JUGA :   Nekat Laporkan Hakim dan Panitera MA Ke KPK, Kakek 78 Tahun Minta Perlindungan LPSK

“Dengan catatan amblesan pertama tercatat pada pukul 21.41.27 WIB dan amblesan kedua pada pukul 22.30.00 WIB,” ujar Rahmat.

Di akhir keterangannya, masyarakat diharapkan tidak termakan berita yang tidak benar/hoax dan terus bisa mengakses informasi secara resmi di website BMKG maupun media sosial resmi BMKG untuk mengetahui informasi lebih lanjut dan lebih akurat. (**)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!