Putraindonews.com – Pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago mengatakan, Indonesia masih akan sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, kalau porsi pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) di sektor industri masih di bawah angka 20 persen. Pasalnya dalam beberapa tahun terakhir, porsi pendapatan negara dari sektor industri terus turun, sehingga sulit diharapkan akan terjadi pertumbuhan ekonomi seperti yang dinikmati oleh China, India, dan Vietnam.
“Salah satu prasyarat untuk mencapai Indonesia Emas 2045 itu adalah dengan memacu pertumbuhan ekonomi. Ini yang tidak kita sadari. Porsi dari PDB atas sektor industri turun terus,” ujar Andrinof dalam Forum Legislasi bertajuk “Mengupas RAPBN Tahun 2025”, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Bahkan Andrinof berani taruhan kalau pertumbuhan ekonomi tidak akan pernah mencapai enam persen, tanpa memacu pertumbuhan sektor industri. Dia mencontohkan tiga negara yang mengalami kemajuan tinggi dalam hal pertumbuhan ekonomi akibat kemajuan industri adalah China yang bisa mencapai 10 persen. India bisa mencapai rata-rata pertumbuhan enam persen sebagaimana juga yang dialami Vietnam dalam beberapa tahun terakhir.
“Salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan ekonomi adalah akibat RAPBN tidak berorientasi pada pembangunan jangka panjang dengan penekanan investasi di bidang industri,” kata eks Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) itu seraya menambahkan bahwa RAPBN yang berorientasi jangka panjang akan membuat konsistensi pertumbuhan terjaga. Red/HS