Putraindonews.com, Jakarta – APINDO menggelar audiensi bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia, Brian Yuliarto dan jajaran, Kamis (8/5/2025) di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Hadir dalam audiensi tersebut, Ketua Umum APINDO Shinta W. Kamdani yang didampingi sejumlah Pengurus APINDO Bidang Pendidikan dan UMKM.
Dalam audiensi tersebut, APINDO Bidang Pendidikan menyampaikan komitmen untuk memperkuat kualitas dan pemerataan pendidikan melalui inisiatif strategis “Adopt Teacher, Adopt College, dan Adopt School.”
“Fokus utama adalah peningkatan kapasitas guru dan dosen, penguatan mutu kampus Tier 2–3 melalui kolaborasi industri, serta transformasi digital pendidikan dasar dan menengah,” kata Ketua Umum APINDO Shinta W. Kamdani.
APINDO menargetkan peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi, perluasan riset terapan berbasis industri, pengurangan kesenjangan mutu pendidikan, dan penciptaan model keberhasilan yang dapat direplikasi.
Menurutnya, secara khusus, APINDO menekankan pentingnya penguatan kompetensi dosen agar mampu menjawab tantangan pembelajaran berbasis industri serta peningkatan peran Industry Advisory Board (IAB) sebagai penghubung antara dunia usaha dan dunia pendidikan tinggi.
Dalam hal ini, APINDO membangun kolaborasi strategis dengan LLDIKTI Wilayah III sebagai penghubung antara dunia usaha dan perguruan tinggi. APINDO juga mendorong kemitraan aktif dengan dunia usaha, platform digital, serta pembentukan Industry Advisory Board untuk menjembatani pendidikan dan industri.
“Sebagai bentuk kontribusi nyata sektor swasta, APINDO siap menguji dan memperluas model ini secara nasional demi terciptanya sistem pendidikan tinggi yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan,” ucapnya.
Dari bidang UMKM, diskusi menyoroti program APINDO UMKM Merdeka dengan komponen magang mahasiswa di UMKM. Diskusi terkait sistem konversi sks akan ditindaklanjuti menuju pedoman yang lebih aplikatif dan koordinasi dengan kampus peserta AUM. Selain itu program kedaireka akan dilanjutkan untuk mendukung agenda riset aplikatif yang selaras dengan kebutuhan industri.
Kementerian mengharapkan keterlibatan aktif APINDO dalam perspektif praktisi bisnis melihat komersialisasi dari usulan penelitian sehingga riset akan benar-benar berhasil dipasarkan oleh industri dan menghasilkan royalti bagi akademisi.
Kerjasama terkait forecasting kebutuhan tenaga kerja masa depan juga diharapkan untuk menyesuaikan pengembangan kurikulum dan kebutuhan industri. Inisiatif seperti peluncuran Jurnal APINDO UMKM & Sustainability disambut dan diharapkan mendekatkan antara dunia kampus dan industri.
Dalam waktu dekat akan diselenggarakan penandatanganan MOU untuk memayungi kesepakatan kolaborasi APINDO dan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi. Red/HS