Apindo Jadi Panelis di Indonesia Cross-Border Business and Investmnet Forum

Putraindonews.com, Jakarta – Ketua Bidang Perdagangan APINDO Anne Patricia Sutanto menjadi salah satu panelis dalam Indonesia Cross – Border Business and Investment Forum yang diselenggarakan atas kolaborasi antara Sidley, FTI Consulting, dan Mandala Consulting, Selasa (25/6) di Glass House, Ritz Carlton Pacific Place Jakarta.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 perwakilan pelaku usaha dalam dan luar negeri, membahas tantangan dan peluang bagi perusahaan Indonesia di pasar global.

Hadir juga sebagai Panelis dalam diskusi ini, Septian Hario Seto, Deputi Menteri, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia; Gino Bello, Senior Managing Director, FTI Consulting; Tai-Heng Cheng, Partner, Sidley; dan, Yuet Ming Tham, Partner, Sidley.

BACA JUGA :   Bencana Hidrometeorologi Masih Terjadi Jelang Akhir Juni 2020

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Bidang Hubungan Internasional APINDO, Catharina Widjaja.

Dalam forum yang bertajuk “Enhancing Success and Navigating Challenges for Indonesian Companies Operating in Global Market”, Anne Patricia Sutanto yang juga Wakil Presiden PT Pan Brothers Tbk menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak untuk mencapai kerja sama ekonomi baik secara bilateral maupun multilateral, khususnya dalam konteks EU CEPA.

Anne, dalam kapasitasnya mewakili APINDO, juga menekankan pentingnya kemauan politik (political will) untuk segera menyelesaikan EU CEPA.

BACA JUGA :   PENANGANAN BANJIR KALSEL, BNPB Kerahkan Personil TRC

Dia menyatakan bahwa perjanjian ini sangat bermanfaat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan mengajak seluruh pelaku usaha untuk percaya diri bersaing dengan pelaku usaha internasional, dengan syarat tidak ada diskriminasi dalam penerapan kebijakan.

Septian Hario Seto menjelaskan bahwa advokasi pemerintah terhadap komoditas seperti nikel sudah sangat realistis. Seto berharap agar mitra dagang, khususnya negara-negara maju, memahami bahwa Indonesia sedang berusaha untuk menjadi negara yang lebih berdaya saing. Dia juga menggarisbawahi tren proteksionisme yang meningkat tajam dari negara-negara maju yang selama ini mendukung ekonomi kapitalis. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!