Apkasi Sikapi Rencana Pemotongan TKD di 2026. Semakin Beratkan Keuangan di Daerah

.com, – Sinyal pemerintah pusat yang akan meneruskan kebijakan efisiensi anggaran tahun depan tak pelak membuat keresahan bagi para kepala daerah. Menyikapi isu panas ini, di mana pemerintah tampaknya akan memangkas anggaran transfer ke daerah (TKD) di APBN 2026, langsung menyuarakan keberatannya. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Apkasi Bursah Zarnubi, saat memimpin rapat Dewan Pengurus Apkasi secara daring, Sabtu (9/8/2025).

Bursah Zarnubi mengatakan bahwa kebijakan efisiensi yang dilakukan tahun ini sudah cukup merepotkan kepala daerah dalam melakukan tugas-tugasnya, sehingga kalau dipangkas lagi ini akan sangat memberatkan. “Kami akan membawa hasil diskusi dengan teman-teman bupati hari ini untuk nanti dituangkan dalam surat dan rumusan kemudian akan disampaikan kepada Presiden. Intinya, kami di daerah sangat keberatan jika ada pemotongan anggaran TKD di APBN tahun depan,” ujar Bupati Lahat ini yang diamini para bupati peserta rapat.

BACA JUGA :   Legislator Kota Bogor Minta Dinkes dan BPOM Sikat Produk Herbal Berbahaya

Beban fiskal di daerah, imbuh Bursah Zarnubi saat ini sudah berat dan ini berdampak terhadap sistem desentralisasi. “Kalau ini akan dikurangi tentu akan lebih berat lagi. Ketimpangan fiskal antara pemerintah pusat dan daerah akan semakin meningkat, dan kapasitas fiskal pemerintah kabupaten/kota dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan akan menurun drastis,” imbuhnya.

Ia juga menambahkan, pemangkasan anggaran TKD akan memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek pembangunan dan pelayanan publik di daerah. “Dampak terhadap pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, sekolah, puskesmas, penyediaan air bersih, dan jaringan irigasi akan mengalami hambatan serius. Banyak proyek infrastruktur strategis di daerah terpencil berpotensi terhenti akibat keterbatasan anggaran, serta program-program prioritas nasional seperti pengentasan kemiskinan, penurunan , dan peningkatan kualitas pendidikan akan sulit mencapai target yang ditetapkan,” kata Bursah lagi.

BACA JUGA :   Serangan Militer Israel ke Gaza Tewaskan Lebih dari 300 Staf PBB sejak Awal

Dari sisi dampak terhadap pelayanan publik, Bursah juga melihat bahwa kemampuan daerah dalam menyediakan layanan pendidikan akan menurun seiring berkurangnya alokasi anggaran. Ia berujar, “Layanan dasar berpotensi mengalami penurunan kualitas dan keterjangkauan dan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur perdesaan, termasuk jalan pertanian, akan terhambat.”

Bursah menegaskan melalui Apkasi, kepala daerah siap mendukung program prioritas pemerintah pusat. “Kami siap diajak berdialog dan kalau perlu dilakukan kajian komprehensif mengenai dampak pemangkasan TKD terhadap kemampuan daerah. Diperlukan mekanisme transisi yang memadai jika kebijakan ini harus dilaksanakan. Terpenting, Apkasi siap menjaga komunikasi dan koordinasi yang intensif antara pemerintah pusat dan daerah,” tukasnya.  Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!