Awal Ramadhan, Jumlah Daerah Pada Level 1 Mengalami Peningkatan ‘Menjadi Pertanda Baik’

***

Putraindonews.com – Jakarta | Tingkat vaksinasi di berbagai daerah di Jawa Bali sudah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik. Hal ini terlihat dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2022 yang mengatur khusus perpanjangan PPKM wilayah Jawa Bali. Inmendagri ini berlaku efektif mulai hari ini (5 April) hingga 18 April 2022.

“Perpanjangan PPKM di awal Ramadhan ini kita harapkan menjadi pertanda baik, dimana sudah semakin banyak daerah yang berada di Level 1.ā€ tegas Dirjen Bina Adwil, Safrizal, dalam keterangan Pers nya tgl 5 April 2022.

Jumlah daerah yang berada di Level 1 mengalami kenaikan yang sangat tinggi, dari yang sebelumnya hanya 6 daerah menjadi 20 daerah. Kenaikan jumlah daerah juga terjadi pada Level 2 yaitu 99 daerah dari yang sebelumnya 83 daerah. Kenaikan pada Level 1 dan Level 2 secara otomatis menurunkan jumlah daerah di Level 3, dari yang sebelumnya 39 daerah menjadi hanya 9 daerah, dan tidak ada daerah yang berada di Level 4.

BACA JUGA :   ERUPSI GUNUNG ILI LEWOTOLOK Paling Signifikan di Tahun 2020

Perubahan substansi juga terjadi pada pengaturan operasional pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan, hingga warung makan dan restoran/cafe di daerah dengan status Level 2, yang pada Inmendagri Nomor 18 Tahun 2022 diatur untuk dapat beroperasi maksimal pukul 21.00, saat ini diatur untuk dapat buka sampai dengan pukul 22.00. Sedangkan untuk pengaturan di Level 1 dan Level 3 tidak mengalami perubahan.

ā€œSelain perubahan pengaturan jam operasional pusat perbelanjaan, kita juga ingin menyampaikan adanya perubahan terhadap pengaturan untuk syarat pertandingan olahraga dengan adanya penekanan vaksinasi booster untuk penontonā€ tambah Safrizal.

Pemerintah meyakini bahwa vaksinasi menjadi salah satu alat utama dalam pengendalian covid19. Sehingga pada pelaksanaan pertandingan olahraga, penonton yang akan menyaksikan lansung di tempat acara dipersyaratkan vaksin booster atau maksimal vaksin dosis kedua dengan menyertakan hasil negatif antigen pada hari pertandingan.

BACA JUGA :   Tahun Ini Ada Empat Desa Menjadi Target BPN Ganti kerugian Lahan

Sedangkan untuk seluruh pemain, ofisial, kru media, dan staf pendukung yang hadir diberikan keringanan dengan diperkenankan minimal vaksin dosis kedua dan hanya menggunakan syarat antigen pada hari pertandingan.

Safrizal di ujung keterangan persnya menegaskan kembali bahwa seluruh pemerintah daerah bersama dengan forkopimda perlu untuk saling bekerjasama memaksimal pemberian vaksin dosis kedua, serta mendorong vaksin booster yang secara aktif digalakkan oleh Pemerintah.

Upaya tersebut menjadi bentuk kepedulian bersama khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi nasional yang sudah mulai terlihat baik di berbagai wilayah di Indonesia. Red/Ben

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!