Bahlil Tegaskan Tidak Ada Kerja Paksa pada Industri Nikel Indonesia

Putraindonews.com, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa tidak ada indikasi kerja paksa di industri nikel Indonesia.

Bahlil yang ditemui di sela Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas Tahun 2024 di Jakarta, Senin (7/10) malam, menyampaikan hal tersebut berdasarkan pengalamannya sebagai mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“Nggak ada dong (pekerja paksa industri). Saya kan mantan menteri investasi, mana ada sih kerja paksa,” ujar Bahlil.

Dia mengungkapkan hal itu ketika awak media meminta tanggapan Bahlil soal adanya tudingan dari Amerika Serikat yang menyebutkan bahwa ada praktik kerja paksa di industri nikel Indonesia.

BACA JUGA :   Tingkatkan Layanan di Sumut, PLN Resmikan Lima Program Pelayanan Baru dan Tandatangani MoU Migrasi ke Listrik Prabayar dengan Pemkab Karo

Ia menegaskan bahwa isu kerja paksa di sektor nikel Indonesia tidak pernah terjadi dan tidak berdasar.

Menurutnya, pemberitaan tentang hal tersebut perlu didasarkan pada fakta, bukan persepsi negatif yang dapat merugikan citra Indonesia di mata dunia.

Ia mengingatkan pentingnya jurnalisme yang objektif.

“Jangan pake katanya, kamu jangan proasing,” ucapnya.

Bahlil juga menekankan bahwa jurnalis Indonesia seharusnya tidak menyebarkan informasi yang merugikan negara sendiri.

BACA JUGA :   Tidak Ada Perlakuan Khusus, Tiba di Kejagung Ferdy Sambo CS Langsung Ditahan 'Segera Disidangkan'

Ia meminta agar berita-berita yang muncul tidak sekadar mengikuti narasi asing.

“Wartawan Indonesia itu harus memberitakan sesuatu yang fakta, jangan persepsi yang negatif bangsa kita, kita beritakan,” tutur Bahlil.

Ia mengajak media untuk lebih mengutamakan rasa nasionalisme dan kebanggaan terhadap pencapaian bangsa, khususnya dalam sektor hilirisasi nikel yang telah memberikan kontribusi besar.

“Nggak ada (pekerja paksa), sayangi negara kalian lah, kita ini kan punya nasionalisme dong,” tegas Bahlil. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!