Putraindonews.com, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Bali International Hospital (BIH) menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bertaraf global di Bali, terutama dengan tingginya kunjungan wisatawan mancanegara dan penyelenggaraan berbagai acara berskala internasional.
Menurutnya, Bali telah lama dikenal sebagai destinasi utama wisata dunia. Namun untuk mempertahankan posisinya, pulau ini memerlukan fasilitas kesehatan berstandar internasional yang dapat memenuhi kebutuhan medis wisatawan maupun masyarakat lokal.
“Setiap tahunnya, sekitar 2 juta orang Indonesia memilih untuk berobat keluar negeri, dengan total pengeluaran mencapai 90 triliun rupiah. Angka ini menunjukkan adanya peluang besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut di dalam negeri,” ujar Erick melalui keterangan di Jakarta, Jumat (22/11).
Dalam kunjungannya ke BIH, yang merupakan rumah sakit flagship di bawah naungan PT Pertamina Bina Medika (IHC), Kamis (21/11), Erick meninjau langsung progres pembangunan fasilitas kesehatan berstandar internasional yang dirancang untuk mendukung pariwisata kesehatan (medical tourism) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali.
Menurut Erick, BIH tidak hanya bertujuan untuk menyediakan layanan medis unggul, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia yang berobat keluar negeri.
Selain itu, BIH berperan penting dalam menarik kembali dokter-dokter diaspora untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan kesehatan nasional.
Saat ini, konstruksi Bali International Hospital sudah mencapai 92 persen. Ditargetkan rumah sakit tersebut mulai beroperasi pada Maret 2025.
“Dengan fasilitas canggih dan layanan kelas dunia yang ditawarkan, BIH akan menjadi bagian penting dari ekosistem pariwisata kesehatan Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor kesehatan dan pariwisata Bali ke tingkat yang lebih tinggi,” ucap Erick.
BIH dirancang dengan konsep green hospital, mengintegrasikan fasilitas medis modern berstandar internasional. Rumah sakit ini memiliki kapasitas 255 tempat tidur, dilengkapi pusat layanan unggulan (Centers of Excellence) dalam bidang kardiologi, onkologi, neurologi, gastroenterohepatology, dan ortopedi (CONGO).
BIH juga dilengkapi teknologi canggih seperti Brachytherapy, MRI 1.5 & 3 Tesla, 256 Slice CT scan, dan Linac untuk radioterapi, serta menghadirkan area hijau yang memberikan pengalaman holistik dalam pemulihan pasien.
Direktur Utama IHC, dr. Lukman Ma’ruf menyampaikan bahwa pembangunan BIH menjadi tonggak transformasi layanan kesehatan di Indonesia.
“Dengan mengusung standar internasional, BIH dirancang untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan layanan kesehatan lokal, tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan dalam medical tourism global,” ujar Lukman. Red/HS