Putraindonews.com, Banten – Gubernur Banten Andra Soni kembali mengingatkan agar pihak SMA, SMK dan SKh tidak melakukan studi tour ke luar daerah. Orang nomor satu di Banten itu mengizinkan asal di wilayah Banten.
“Saya sudah peringatkan berkali-kali, secara resmi membuat surat edaran. Tapi saya masih mendengar ada beberapa sekolah yang mau mengadakan tapi Alhamdulillah sampai sekarang tidak terlaksana karena saya terus merespon. Saya ingatkan lagi, karena Gubernur telah berucap, tidak boleh keluar Banten,” ujar Andra Soni pada kegiatan pembinaan kepala sekolah SMA, SMK, dan SKh Negeri se-Provinsi Banten di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Jumat (25/4) kemarin.
Alasan mengapa tidak perlu melakukan study tour ke luar Banten, karena bisa membebani orangtua siswa yang tidak mampu membayar. Oleh karenanya perlu ada pertimbangan-pertimbangan dan rasa keadilan.
“Maka, adil harus mulai dari pikiran,” sambung ia.
Banten memiliki kekayaan alam yang dapat dinikmati. Ada banyak titik, tidak kalah menarik dengan wilayah lain. Ongkosnya tidak besar jika dilakukan di Banten.
“Saya, anak yang pernah mengalami mau ikut study tour, enggak bisa ikut karena orangtua enggak ada uang. Saya tidak larang study tour. Tapi saya larang study tour ke luar Banten,”ucapnya.
Dari aspek sejarah, siswa dapat mengambil kekayaan sejarah Islam Banten dari kesultanan. “Ada Banten Lama, ada Caringin. Banyak tempat yang bisa kita datangi,” ia merinci.
Termasuk dalam sisi industri, Banten memiliki kawasan yang dapat menjadi kebangaan bahkan terbesar di Asia. Bagi anak-anak yang ingin menggali informasi lebih dalam saat study tour ini sangat cocok.
“Industri baja pertama di Indonesia dan terbesar di Indonesia bahkan Asia itu ada di Banten, di Cilegon,” imbuh ia.
Demikian pada aspek transportasi laut, Banten memiliki beberapa pelabuhan. “Di Banten ada Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan Krakatau Steel,” Andra merinci.
Termasuk jika ingin belajar soal energi, Banten memiliki berapa titik. “Kita punya PLTU satu sampai sepuluh. Ada di Lontar, ada di Labuan. Bahkan kalau mau belajar tentang sampah, banyak sampah di Banten, gak perlu pergi keluar,” tutupnya. Red/TK