PUTRAINDONEWS.COM
Kupang – NTT | Usai bertemu Presiden Jokowi bersama 13  tokoh lintas agama, tokoh pendidikan dan tokoh masyarakat di Istana Negara, Jakarta, pada Senin siang, 30 Agustus 2021 pukul 13.30—15.30 WIB; Dr. Frits Fanggidae membeberkan pertemuannya dalam sesi jumpa media pada Rabu, 1 September 2021 di Sekretariat DPW NasDem NTT.
Kepada sekitar 23 media (cetak, elektronik dan online), Fritz Fanggidae akademisi Universitas Kristen Artha Wacana (UKW) Kupang yang merupakan satu- satunya peserta pertemuan asal NTT ini menyampaikan bahwa pada Sabtu, 28 Agustus 2021, dari Sekretariat Kepresidenan menelepon Ibu Julie Laiskodat meminta rekomendasi tokoh masyarakat non-politik, bukan pejabat/mantan pejabat, bukan tokoh agama. “Ada 2 (dua) nama yang diusulkan dan nama saya yang dipilih oleh Sekretariat,†ungkap Fritz Fanggidae Kupang.
Kepada awak media, Fritz Fanggidae mengungkapkan ada 2 (dua) hal pokok yang disampaikan oleh Presiden Jokowi. “Hal yang paling utama tentang akselerasi vaksinasi berkaitan dengan penerapan PPKM dan rencana pemindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur, namun agenda kedua tidak mendalam.
Penekanan beliau (Presiden Jokowi, red) lebih mendalam pada penekanan penyebaran Covid-19,†ungkap Fritz didampingi oleh Yusak Meok, Sekretaris DPW NasDem NTT; Alex Ena, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan; Robert Fanggidae, Wakil Ketua Bidang Ekonomi.
Poin pertama yang ditekankan Presiden Jokowi, imbuh Fritz, mulai September—Oktober 2021 bakal dipercepat karena pada bulan September bakal masuk 70 juta unit vaksin dan Oktober masuk 80 juta. “Oleh karena itu, Presiden meminta kepada Gubernur NTT untuk mengarahkan seluruh kekuatan di dalam masyarakat untuk terlibat dalam proses vaksinasi termasuk menyiapkan tenaga vaksinator dan IT.
Untuk itu, lanjut Fritz Fanggidae, dirinya telah bertemu Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) pada Rabu, 1 September 2021 (sebelum jumpa media, red) dan telah menyampaikan arahan Presiden Jokowi.
“Silakan Pak Fritz menyampaikan apa adanya perintah atau pesan dari Presiden Jokowi kepada masyarakat NTT,†ujar Fritz menimpali respons Gubernur VBL.
Menanggapi rumor yang beredar bahwa Fritz Fanggidae mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi, kepada media akademisi UKW Kupang ini pun menegaskan bahwa tak ada tugas khusus. “Memang saya baca di media beredar spekulasi tugas khusus dari Presiden. Tak ada tugas khusus lain, yang ada hanya menyampaikan perintah Presiden Jokowi terkait Vaksinasi Covid-19 di Nusa Tenggara Timur agar berjalan dengan baik,†tandasnya.
Untuk diketahui, Dr. Fritz Fanggidae saat bertemu dan berbincang dengan Presiden Jokowi bersama 13 tokoh lainnya, termasuk Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi). Red/Ben