PUTRAINDONEWS.COM
JAYAPURA | 24 Agustus 2018, “Saya begitu bangga dengan para mahasiswa (tim ekspedisi Papua Terang) karena di Papua ini salah satu kesulitannya bagaimana kita bisa memberikan penerangan listrik ke desa-desa yang begitu jauh satu sama lainnya,†ucap Rini di hadapan ratusan mahasiswa dan relawan pegawati PLN yang menjadi Tim Ekspedisi Papua Terang.
Ungkapan Rini ini sangat beralasan karena tim yang didukung oleh TNI Angkatan Darat dan LAPAN ini sudah bekerja sejak akhir Juli 2018 lalu telah berhasil melakukan survei kelistrikan di 491 desa di Papua dan Papua Barat.
Tim Ekspedisi Papua Terang yang merupakan mahasiswa/i yang secara sukarela bergabung untuk melakukan survei ke pelosok-pelosok Desa dalam rangka penyediaan data survei. Hasil survei tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan bagi perbaikan kelistrikan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
“Apresiasi saya bagi seluruh mahasiswa yang tergabung dalam Tim Relawan Ekspedisi Papua Terang. Ini merupakan merupakan bentuk kepedulian dan komitmen nyata mahasiwa sebagai generasi penerus bangsa bagi perbaikan kelistrikan di tanah air dan kemajuan bangsa. Terima kasih telah bergabung, tetap terus semangat dan terima kasih kepada TNI dan aparat keamanan yang sudah membantu dan mendampingi,†kata Menteri Rini.
Puluhan mahasiswa yang ikut dalam Ekspedisi Papua Terang ini berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Universitas Cenderawasih.
419 Desa Berhasil Di survey
Dalam pelaksanaanya, Program Ekspedisi Papua Terang dibagi dalam dua gelombang dan disebar ke lima posko dilakukan yaitu posko Nabire (jumlah relawan 64 orang), posko Merauke (jumlah relawan 45 orang), posko Jayapura (jumlah relawan 48 orang), posko Timika (jumlah relawan 31 orang) dan posko Wamena (jumlah relawan 41 orang).
Survei yang dilakukan berupa survei geografi, demografi, potensi energi baru terbarukan, dan sistem jaringan evakuasi daya listrik, pengukuran dan pengumpulan data primer, penentuan jenis dan kapasitas pembangkit, perencanaan sistem jaringan distribusi, penyusunan hasi survey, penyusunan hasi survey, publikasi kegiatan survei. Hasil dari survei ini menjadi masukan bagi PLN untuk mengakselerasi pembangunan kelistrikan di Papua berdasarkan potensi dan kearifan lokal di masing-masing lokasi.
“Di Papua ini desanya lebih dari tiga ribu dan memang kesulitannya kalau kita mau memasang mesin di sana bagaimana bahan bakarnya untuk mesin itu. Sehingga sangat penting bagaimana kerja sama kami dengan pergruruan tinggi. Terima kasih kepada semua perguruan tinggi, LAPAN, TNI, atas kerja ama melakukan survey ini,†pungkas Rini. (**)