Biaya Tinggi Tak Halangi PLN Terangi Negeri

IMG-20180329-WA0089Jaringan Listrik di Pulau Komodo 100 %

PUTRAINDONEWS.COM

JAKARTA | Menerangi hingga pelosok negeri, itulah komitmen PLN yang salah satunya diwujudkan dengan menerangi pulau-pulau di nusantara. Pulau Komodo, terletak di seberang Pulau Flores pulau yang terkenal dengan icon binatang komodo nya ini telah berhasil di listriki sejak 30 Januari 2017.

Ditopang oleh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas 205 kW, PLTD yang dioperasikan PLN sejak 2017 lalu itu berhasil menerangi hingga 288 rumah penduduk. 

Di kompleks PLTD, ada tiga mesin diesel. Digawangi oleh 5 orang pegawai yang bertugas untuk memastikan sehingga aliran listrik berjalan dengan baik hingga ke rumah warga. Dalam sebulan, PLTD ini menghabiskan sekitar 3,6 ton Solar, dimana Solar dikirim secara berantai lewat darat dati Depo Reo-Ruteng-Labuan Bajo dan dilanjutkan via kapal laut, diangkut dengan drum-drum 200liter dan dibawa ke PLTD secara manual. 

Dalam kunjungannya ke PLTD Sub Rayon Komodo, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur ( NTT ) Christyono mengungkapkan kami selalu memastikan bahwa mesin PLTD berjalan dengan baik, mulai dari perawatan hingga aliran ke rumah warga.

Christyono menambahkan tantangan terbesar dalam melistriki Pulau Komodo adalah lokasi kepulauan yg berjarak sekitar 50km dari daratan Labuan dengan fasilitas kapal dan dermaga seadanya. Hal ini terkait dengan membawa bahan bakar untuk PLTD dengan menggunakan drum menggunakan kapal yang kemudian kami angkut ke PLTD secara manual.

“satu drum bisa menampung 200 liter solar. Saat drum-drum ini datang, petugas PLTD harus mendorongnya dari bibir pantai ke PLTD secara manual sekitar 300 meter.

Namun pekerjaan ini terasa lebih mudah karena banyak warga yang berpartisipasi dan membantu untuk mendorong drum ke PLTD” Ungkap Christyono

Selain itu sulitnya akses juga menyebabkan biaya pokok produksi di PLTD Komodo juga relatif tinggi yakni per 1 kWh sebesar 3.655,09(Rupiah/kWh), meski demikian warga tetap membayar dengan harga kwh sesuai dengan tarif listrik yang berlaku sekitar Rp1.467,28 per kWh, sesuai tariff adjustment terakhir yg ditetapkan Pemerintah.

Belum lagi jarak antar rumah warga juga menyebabkan biaya penyambungan yang ditanggung PLN cukup tinggi per satu rumah sebesar 2,8juta/pelanggan utk biaya Investasi Jaringan Menengah/JTM, JTR dan SR APP. Total Biaya investasi jaringan 290jt sedangkan pembangkit/pltd 1,948 M

“Meski biaya penyambungan yang dikeluarkan PLN tinggi namun warga tetap membayar dengan biaya penyambungan nasional atau sesuai dengan yang ditetapkan PLN Pusat, tidak ada biaya tambahan” imbuh Christyono

Sementara itu menurut Ovaldi Seik, salah satu Operator PLTD mengaku kendala lain yang masih harus ditangani secara manual adalah saat listrik di rumah warga mengalami gangguan, dimana para petugas PLTD harus membawa tangga milik PLN yang panjang dengan menggotongnya sambil berjalan kaki. 

“Mengingat medan yang berbukit tentu pekerjaan ini tidaklah muda, namun bagi kami pelayanan adalah yang utama. Jadi seberat apapun medannya jika ada gangguan baik dirumah warga maupun transmisi selalu dengan cepat kami coba selesaikan” Ungkap Ovaldi.

Kerja keras PLN di Pulau Komodo mendapatkan apresiasi dari kepala desa setempat yang mengaku sangat tertolong dengan adanya listrik.

“Dengan adanya listrik PLN di Pulau Komodo, kini warga tidak lagi terbebani dengan membayar listrik dengan mahal, karena listrik PLN jauh lebih murah dari pada pelita yang kami gunakan sebelumnya” Ungkap Kepala Desa Komodo, Akhsan.

Dirinya mengungkapkan yang terpenting dengan hadirnya PLN bisa membantu perekonomian warga setempat dan anak-anak jadi bisa belajar di malam hari. (**)

BACA JUGA :   Rustam Effendi : Dengan Kebersamaan Persoalan Sosial Masyarakat Dapat Teratasi

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!