Putraindonews.com, Pangkalpinang, –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar sosialisasi dan penyebaran luas terkait informasi bencana tahun 2016 di daerah itu.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 28 Oktober 2016 tersebut dihadiri oleh Wakil bupati Bateng, Kepala Cabang Bank Syariah Babel, Kepala Cabang Bank Sumsel Babel, Kapolres Bangka Tengah yang di wakilkan, Kepala Damkar dan para peserta sosialisasi dari siswa SMP, perwakilan masyarakat Kecamatan Koba, Hansip dan para perwakilan pegawai kecamatan koba.
Wakil bupati Babel, Ibnu Saleh menghimbau masyarakat Bangka Tengah untuk bersama-sama menanggulangi musibah kebakaran atau bencana lainnya.
“Masyarakat Bateng beserta pemeritah harus bersama-sama menjaga hutan sebagai upaya menanggulangi bencana seperti longsor, kebakaran dan sebagainya. Ayo kita bangkitkan lagi rasa kebersamaan dalam masyarakat dan saling menjaga lingkungan di sekitar kita,” ujarnya.
Wakil bupati juga menghimbau agar masyarakat membuat kelompok-kelompok kecil untuk gotong royong di sekeliling Kecamatan Kobâ untuk menanggulangi bencana.
“Buatlah tim-tim di desa dan kecamatan-kecamatan untuk penânggulangan bencana. Lebih baik kita mencegah dari pada kita harus mengeluarkan biaya yang banyak,” katanya.
Lebih lanjut Ia sampaikan, kepala desa dan lurah harus lebih sigap dan cepat melaporkan kepada pemerintah daerah jika terjadi bencana.
“Alhamdulillah kegiatan sosialisasi seperti ini juga diselenggarakan di kecamatan lainnya, yakni di Kecamatan pangkalan Baru. Ini menandakan bahwa pemerintah gencar untuk bersama-sama menanggulangi bencana,” katanya.
Sementara itu, salah satu narasumber pada sosialisasi tersebut, Sri Widodo mengatakan potensi bencana yang sering terjadi di Bangka adalah banjir dan puting beliung.
“Indonesia di kenal dengan istilah supermarket bencana dan memiliki potensi yang sangat tinggi terhadap bencana dari aspek georgrafis, demografi dan ekonomi sehingga kita harus mempunyai sistem yang tepat untuk penanggulangan bencana,” ujarnya.
Menurutnya, Babel harus mempunyai manajemen mengelola dan mengkoordinasi selalu sumberdaya demi tercapainya tujuan organisasi melalui proses perencanaan pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan atau pengendalian.
“Sumber daya yang harus diperhatikan 5 M yakni man, money, maternel, machine, method,” katanya.(Rhena)