PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTA | Sekelompok akademisi dan intelektual asal Malang resmi mendirikan sebuah lembaga kekaryaan yang diberi nama Lembaga Intelektual Solusi Indonesia (LISI). Lembaga yang bergerak di bidang karya intelektual ini dideklarasikan di Jakarta, Minggu, 10 November 2019, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional.
Pendiri sekaligus Kepala LISI, Cakti Indra Gunawan mengungkapkan berdirinya lembaga ini tidak terlepas dari keresahan atas minimnya budaya literasi anak bangsa yang selama ini ia rasakan bersama rekan-rekannya.
“Lembaga ini kami dirikan sebagai bentuk keresahan kami atas kondisi bangsa yang tengah mengalami kemunduran budaya literasi,†kata Cakti saat diwawancarai salah satu media yang tergabung dalam Ikatan Media Online Indonesia (IMO-Indonesia), di Kedai Yan, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).
Cakti mengutip data yang dirilis oleh Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS), bahwa untuk minat baca dan menulis, Indonesia menduduki ranking 41 dari 45 negara.
“Fakta lainnya yang tak kalah menarik adalah data dari UNESCO (2012) yang melaporkan indeks minat baca di Indonesia hanya 0,0001, artinya dari 1000 orang penduduk di Indonesia hanya satu orang yang memiliki minat baca,†ungkapnya dengan nada kesal.
Dari beberapa fakta tersebut, Cakti bersama rekan-rekannya kemudian berinisiatif untuk medirikan LISI yang diharapkan mampu memberikan solusi nyata.
“Dalam mendukung pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara terkuat di dunia tahun 2045, sebagai anak bangsa, kami merasa terpanggil untuk menjawab permasalahan bangsa melalui Lembaga Intelektual Solusi Indonesia (LISI),†terang lulusan Doktoral University of New England, Australia itu.
Dosen yang juga Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang itu mengatakan, tujuan LISI tiada lain untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mengatasi permasalahan bangsa melalui kajian naskah akademik dalam bentuk buku, jurnal, penemuan teori, aplikasi (software) dan naskah akademik lainnya.
“Tujuan LISI ini sangat erat kaitannya dengan prioritas program pemerintah saat ini untuk meningkatkan sumberdaya manusia unggul menuju Indonesia maju,†pungkas Cakti.
Adapun kata dia, LISI akan menggaungkan kredo “Revolusi Pena†sebagai motto pergerakan. “Yaitu sebuah gerakan intelektual berbasiskan nilai-nilai luhur Pancasila dan semangat reformasi untuk meningkatkan semangat membaca dan menulis menuju Indonesia menjadi negara unggul,†ujarnya penuh semangat.
Dia melanjutkan, LISI siap memotivasi, mengajarkan, mendampingi dan memfasilitasi penerbitan penulisan karya baik dalam bentuk makalah, buku, Hak Kekayaan Intelektual (Haki), penemuan teori, dan naskah akademik lainnya.
“Semua karya tersebut akan ditempatkan dalam Repositori Nasional Karya Anak Bangsa. Lewat Mahakarya ini kita bahkan siap guncangkan dunia,†cetusnya.
Selain itu, LISI juga siap bergerak ke seluruh kampus dan sekolah di Indonesia serta sampai ke lapisan paling bawah bersama para sukarelawan yang akan terus menyemangati generasi muda di pedalaman, perbatasan dan masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.
“LISI juga membutuhkan bantuan dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama dan bergotong-royong sebagaimana semangat Pancasila agar dapat mewujudkan cita-cita besar bangsa ini,†tutupnya.
( PMT )