Putraindonews.com, Pangkalpinang — Danrem 045/Garuda Jaya Kolonel Inf Tjatur Putra Gunadi Genah berapi api saat lakukan orasi kebangsaan Nusantara Bersatu di Halaman Kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang di hadiri puluhan ribu orang dari seluruh komponen masyarakat Babel.(Rabu 30/11)
Hadir dalam kegiatan akbar ini meliputi unsur Forkopimda Plt Gubernur Babel, Kapolda, Danrem, Kajati, Ketua DPRD dan tokoh Agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat dan mahasiswa serta para pelajar se-kepulauan Bangka juga para prajurit TNI dan Polri Se-garnizun Bangka dan undangan lainnya.
Dalam kegiatan ini dilaksanakan orasi kebangsaan oleh unsur Forkopimda yaitu Plt Gubernur Provinsi Babel DR Yuswandi A Temenggung Kapolda Brigjen Pol Anton Wahono dan Danrem 045/Gaya dilanjutkan dengan orasi dari tokoh Pemuda, tokoh masyarakat, tokoh Agama dan tokoh adat serta orasi dari Mahasiswa dan orasi dari pelajar SMAN 1 Pangkalpinang Jesica
Selanjutnya persembahan trio Garuda Jaya, persembahan lagu-lagu wajib nasional dari gema SMADA SMAN 2 Pangkalpinang,
Di ramaikan dengan pertunjukan permainan reog dan di akhiri dengan doa bersama dari pimpinan/tokoh dari agama Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu.
Danrem 045/Garuda Jaya Kolonel Inf Tjaturputra Gunadi Genah dalam orasinya mengatakan bangsa Indonesia memiliki gen patriot yang rela mengutamakan kepentingan bangsa dan negara bukan kepentingan pribadi dan golongan, dengan demikian kita adalah cinta terhadap bangsa dan negara. Dan apabila ada yang menghianati bangsa ini berarti dia bukanlah orang Indonesia.
Dalam Burung Garuda tertulis Bhinneka Tunggal Ika dan itu dalam cengkeraman burung garuda tersebut, cengkeraman ini sangat kokoh tidak ada yang bisa mematahkan cengkeraman ini karena hal tersebut menjamin Ke-bhinekaan Tunggal Ikaan (berbeda-beda tapi satu) yang selalu ada di dalam sanubari setiap anak bangsa.
Lebih lanjut Danrem membakar semangat hadirin dengan keberadaan bangsa yaitu bahwa Provinsi Babel, pulau Sumatera. Kalimantan, Papua dan lainnya ada karena ada Indonesia, selanjutnya Indonesia tidak akan ada kalau tidak ada agama Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Budha serta Konghucu, itulah ke-Indonesia-an, itulah ke-Bhinekaan berbeda beda tapi satu jua. Jelas Danrem. (Sertu Rempi Penrem 045/Gaya&Sinyu Pengkal)