PUTRAINDONEWS.COM
PONDOK AREN | Dinas Lingkungan Hidup (DLH)Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar acara gebyar sahabat 3R bertempat di Rumah Budaya Situ Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, Senin (27/8).
Acara tersebut diawali dengan upacara bendera di tengah situ parigi, bendera merah putih sepanjang 1080 meter membentangi situ parigi.
Kepala DLH Kota Tangsel, Toto Sudarto menyampaikannya kegiatan Gebyar Sahabat 3R (Reduces, Reuse dan Recycle) dengan tema “Merdeka Dari Sampah” sebagai upaya edukasi kepada masyarakat luas. dalam kegiatan tersebut pengenalan dilakukan kepada anak-anak, tentang pengenalan sampah organik anorganik agar memahami cara membuang sampah yang benar.
“Edukasi kepada masyarakat bahwa kebersihan itu sangat penting. Sampah organik anorganik diperkenalkan kepada anak-anak agak mereka bisa mengenal jenis sampah,” katanya.
Masyarakat mulai saat ini harus memilah milah sampah supaya tidak terlalu banyak dibuang ke Cipeucang. Supaya gerakan pilah pilih sampah secara masif di tengah masyarakat, maka perlu mengajak warga yang ada di lingkungan rumah masing-masing.
“Kami berharap, bersama memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memilah sampah dari rumah. Mari, bapak ibu harus jadi juru bicara DLH di tengah masyarakat,” katanya.
Pihaknya juga mendorong untuk menjaga Situ Parigi dari sampah. Sehingga kedepan Situ Parigi dapat digunakan untuk rekreasi lomba dayung. Upaya DLH dalam mengantisipasi sampah sudah dilakukan misalnya kerjasama dengan TPA Nambo Bogor Jawa Barat, juga pengelolaan sampah untuk pembangkit listrik dan penerapan bank sampah yang sudah berjalan selama ini. Itulah deretan langkah guna mengurangi sampah di Tangsel.
“Target kami, 2020 Kota Tangsel bebas sampah. Mudah-mudahan Kota Tangsel kota layak huni dan bermanfaat bagi Indonesia. Kami berharap bersama dengan camat untuk kerjasama membersihkan Situ Parigi. Sehingga Situ Parigi kedepannya bisa untuk lomba dayung,” katanya.
Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, menjelaskan, hidup bersih, pandai mengolah sampah, tidak buang sembarangan menjadi satu keharusan bagi masyarakat. Kebersihan sudah menjadi gaya hidup, ini yang sedang ditanamkan kepada masyarakat sehingga gerakan peduli terhadap lingkungan sendiri itu menjadi penting.
” Kebersihan menjadi penting dan menjadi gaya hidup. Tugas kita semua sebagai pemerintah menjadi motivator bagaimanan kebersihan menjadi gaya hidup masyarakat. Kalaupun 50 tahun lagi warga belum buang sampah ke tong sampah. Tapi hari ini, kita sudah melakukan hidup bersih. Itu yang harus ditanamkan,” semangatnya.
Ada 542 ribu rumah tangga di Tangsel. Jika setiap pagi buang sampah, maka ada 542 ribu kantong plastik. Di sisi lain, sampah sangat berharga maka sampah harus dipilah-pilah agar bermanfaat baik organi untuk kompos dan pakan ikan, anorganik bisa ditangani oleh pemerintah atau langsung dijual ke lapak atau pengepul. Komitmen pemerintah dalam waktu dua tiga tahun lagi sampah akan dikelola lebih modern, pertama menjadi tenaga listrik, pengelolaan di TPS3R dan dibuang ke TPA Nambo Bogor. Hal ini untuk mengurangi beban sampah lebih tinggi. (**)