Dirjen SDPPI: Lebih Hemat dan Efisien dengan Terapkan IoT

PUTRAINDONEWS.COM

Jakarta | 30 Januari 2019. Penerapan Internet of Things (IoT) dalam transformasi digital menurut Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail akan dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis. Menurutnya, transformasi digital Indonesia di semua sektor, akan membuat Indonesia bisa bersaing dengan bangsa lain di dunia.

“Transformasi bisnis proses dari non digital ke digital artinya mengubah skenario dan bisnis proses semua industri. Yang paling dekat bisnis transportasi dan logistik yang membutuhkan dukungan IoT. Karena akan menghemat dan memberikan efisiensi dalam pemanfaatan bisnis prosesnya. Begitu juga dengan sektor pertanian, perbankan, keuangan dan lainnya yang akan dilanda proses transformasi digital,” ujar Ismail saat membuka Capacity Building Training Internet of Things di Menara Merdeka Jakarta, Selasa (29/01/2019).

Dirjen Ismail menjelaskan, IoT merupakan sistem teknologi yang mengubah kehidupan manusia hampir di semua sektor. Dimana pemanfaatannya mampu meningkatkan efisiensi, mengurangi cost dan menanbah pendapatan (revenue) serta meningkatkan kualitas hidup manusia. Menurut Ismail, isu IoT bukan hanya masalah device semata. Bukan juga persoalan perangkat.

BACA JUGA :   Semarakkan HBA ke-63, Kejari Prabumulih Gelar POR

“Karena masih banyak elemen yang lebih penting dan besar yang perlu dipercepat pengembangannya salah satunya adalahdigital talent. Komponen IoT sendiri terdiri dari macam-macam, salah satu yang terpenting adalah digital talent. Karena tanpadigital talent, IoT di Indonesia tidak akan berkembang karena di dalamnya membutuhkan aplikasi yang dibangun dengan keahlian digital,” jelasnya.

IoT dinilai Dirjen SDPPI penting dalam era 5G. Pasalnya komponen utama generasi kelima dalam telekomunikasi adalah IoT. “Salah satu komponen utama 5G adalah IoT. Memang kita tidak serta merta pindah ke broadband IoT, tapi secara bertahap, nanti pada saatnya kita akan implementasi broadband IoT yang akan disupport oleh 5G,” tambah Ismail.

BACA JUGA :   DILANDA BANJIR, 90 KK di Dua Desa Poliwali Mandar Sulbar Terdampak

Capacity Building Training IoT

Capacity Building Training IoT yang diselenggarakan oleh SDPPI selama dua hari, mulai Selasa (29/02/2019) sampai besok Rabu (30/01/2019). Pelatihan yang digelar bersama asosiasi operator seluler seluruh dunia (GSMA),  itu ditujukan untuk memberikan pemahaman kepada para pembuat kebijakan di Indonesia di bidang teknologi. GSMA asosiasi yang membidangi berbagai standar terkait seluler khususnya yang berbasis GSM. Peserta pelatihan adalah pejabat dan staf dari Kementerian Kominfo, Kementerian Perindustrian, Badan Ekonomi Kreatif, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Asosiasi Telekomunikasi dan IoT Indonesia.

Pelatihan difasilitasi Head of Asia Pacific GSMA (Hong Kong) Julian Gorman serta Policy Director Technology (Polea) GSMAStefano Nicoletti. Berdua menjadi course leader untuk GSMA IoT Course. Selain itu juga dipandu oleh Strategic Engangement Director, Head of North East ASIA, GSMA, Johny Kim. (**)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!