Diskoperindag Sumba Barat Optimistis Kembangkan Industri Tenun

Putraindonews.com – NTT | Pengembangan kawasan industri terus dilakukan oleh Dinas koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumba Barat.

Salah satu jenis industri yang banyak di kenal khalayak di Kabupaten Sumba Barat ini adalah industri tenun.

Adapun produk yang dihasilkan dari tenun berupa kain, sarung serta selendang yang biasanya digunakan dalam berbagai bentuk acara di Kabupaten Sumba Barat yakni sebagai busana sehari-hari, sebagai busana dalam tarian adat dan upacara adat, sebagai belis (mas kawin), sebagai pemberian dalam upacara kematian dan sebagai wujud penghargaan, sebagai alat untuk membayar hukuman jika terjadi ketidakseimbangan dan sebagai bentuk penghargaan bagi tamu yang datang berkunjung.

BACA JUGA :   Surati KemenPUPR, Apindo Banten Keluhkan Kemacetan Perbaikan Jalan di Tangerang

Ditemui Putraindonews.com di ruang kerjanya pada Rabu (6/12) siang lalu, Dewi A. Effendi, selaku Asesor Manajemen Kualitas Industri di Diskoperindag Kabupaten Sumba Barat mengatakan bahwa industri tenun menjadi salah satu peluang usaha industri kecil yang menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

Namun, Menurut Dewi, kendala yang dihadapi lumayan banyak seperti ketersediaan bahan baku yang terbatas, kekurangan modal dan sistem pemasaran serta ketersediaan warna benang masih itu-itu saja tidak inovatif.

Ditengah keterbatasan yang dialami, tak sedikitpun menyudutkan semangat Diskoperindag untuk terus memajukan industri tenun di Kabupaten Sumba Barat.

BACA JUGA :   Deklarasi Pemilu Damai 2024, Pj Gubernur Agus Fatoni Harapkan Sumut Jadi Barometer Pelaksanaan Pilkada Terbaik di Indonesia

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Diskoperindag Kabupaten Sumba Barat seperti pembekalan keterampilan melalui pelatihan agar pemasaran sistem digital mudah di pahami oleh masyarakat dan juga bantuan bahan baku bagi pelaku industri tenun yang tersebar di enam kecamatan.

“Kedepannya yang kami lakukan adalah pembangunan sentra industri sebagai pusat industri Kabupaten Sumba Barat/tempat penampung semua industri, membeli sacara putus di masyarakat, walaupun sampai saat ini kami masih keterbatasan modal,” tandasnya. Red/Nov

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!