DPR RI Segera Bentuk Pansus Evaluasi Pelaksanaan Haji 2024

Putraindonews.com – Evaluasi pelaksanaan rukun Islam kelima, yakni ibadah haji, DPR RI telah sepakat untuk berencana membentuk Panitia Khusus (Pansus) Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2024 dalam waktu dekat. Pansus tersebut akan mengevaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan rukun Islam kelima tersebut, terutama terkait kerja sama dengan pihak Masyair (pelayanan) di Saudi Arabia.

Rencana ini disampaikan salah seorang Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Selly Andriany Gantina dalam keterangan yang diterima wartawan, Selasa (18/6/2024).

Menurut Selly, evaluasi ini dianggap penting mengingat banyaknya keluhan dari jemaah haji terkait pelayanan yang tidak maksimal selama prosesi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Karena bagaimana pun juga penanganan di Armuzna sepenuhnya adalah kewajiban pemerintah Saudi Arabia. Kita tidak bisa menyalahkan pemerintah Indonesia meskipun banyak keluhan dari jemaah bahwa pelayanan dari pemerintah Indonesia tidak maksimal,” ujarnya.

BACA JUGA :   Butuh Waktu Panjang, Pemerintah Tidak Akan Terburu-buru Melakukan Transisi dari Pandemi ke Endemi

Selly menyoroti berbagai masalah yang dihadapi jemaah haji di Mina, termasuk tenda-tenda yang penuh sesak, AC yang tidak berfungsi, penanganan makanan yang tidak sesuai, toilet yang tidak mencukupi, serta kurangnya fasilitas air dan air minum. Masalah-masalah ini, menurut dia, merupakan tanggung jawab pemerintah Saudi Arabia.

“Pelayanan di Mina banyak sekali (misalnya) tenda yang penuh sesak, banyak AC yang tidak berjalan, penanganan makanan yang tidak sesuai, toilet yang tidak memenuhi kebutuhan jemaah, dan fasilitas air yang sangat kurang, bahkan air minum juga tidak terpenuhi. Ini menjadi tanggung jawab pemerintah Saudi Arabia,” tegas dia lagi.

Politisi dari PDI Perjuangan itu berharap, setelah pelaksanaan haji selesai, pemerintah Indonesia dapat mengevaluasi kinerja pihak Masyair dan menentukan mana yang bisa kembali diajak bekerja sama dan mana yang harus diputus kontraknya. Selain itu, evaluasi terhadap kementerian dan lembaga di Indonesia juga diperlukan, terutama terkait keimigrasian, untuk menghindari masalah yang sama di masa mendatang.

BACA JUGA :   Arab Saudi Apresiasi Kepemimpinan Indonesia di Kawasan dan Dunia

“Kami juga akan meminta pemerintah Indonesia mengevaluasi kementerian dan lembaga, terutama pihak keimigrasian, agar masalah-masalah ini tidak terulang lagi. Ini penting, terutama untuk jemaah umroh, backpacker, dan mereka yang melaksanakan haji ilegal,” terang Selly.

Dia juga menekankan pentingnya evaluasi pembiayaan ibadah haji, mengingat biaya yang tinggi tidak seharusnya menjadi beban berat bagi para jemaah. Termasuk evaluasi pembiayaan ibadah haji juga perlu dilakukan agar biaya yang tinggi tidak menjadi beban bagi para jemaah.

“Evaluasi ini diharapkan dapat memperbaiki pelayanan haji di masa mendatang, sehingga jemaah Indonesia dapat melaksanakan ibadah dengan lebih nyaman dan lancar,” pungkasnya. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!