Putraindonews.com – PT Pelni Cabang Ambon terus mengupayakan kelancaran arus transportasi selama bulan Ramadhan hingga perayaan hari raya Lebaran dengan mengoptimalkan tiga kapal perintis di wilayah itu.
“Ketiga kapal perintis itu yakni Sabuk 71, 105, 106, untuk melayani masyarakat di daerah itu terutama para penumpang yang bermukim di Ambon dan hendak pulang ke kampung halaman guna menjalankan ibadah puasa dan perayaan hari Raya Idul fitri 1445 Hijriah bersama keluarga,” kata Kepala Operasi pelabuhan PT Pelni Cabang Ambon Budiharto di Ambon, Selasa (12/3/24).
Menurut dia pada tahun lalu, Pelni Cabang Ambon masih mengoperasikan lima kapal perintis, sekarang sudah ada pihak swasta.
“Jadi PT Pelni Cabang Ambon hanya persiapkan tiga kapal perintis untuk optimalkan arus mudik lebaran tahun ini,” ujarnya.
Budiharto mengatakan, untuk kapal penumpang milik PT Pelni, untuk Pelni Cabang Ambon mendapat tambahan dua kapal untuk mendukung arus transportasi selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024.
Sedangkan untuk lonjakan penumpang memang sudah mulai terasa namun belum terlalu signifikan, dan masih disesuaikan dengan kursi yang ada.
“Untuk antisipasi menghadapi bulan Puasa dan Lebaran ada penambahan dua kapal masing-masing KM Gunung Dempo dan KM Ceremai”, kata dia.
KM Gunung Dempo selama ini dalam pelayarannya memang tidak menyinggahi pelabuhan Ambon, namun menghadapi arus transportasi menjelang perayaan Lebaran diperbantukan masuk Ambon.
Dengan penambahan KM Gunung Dempo dan KM Ceremai total ada sebanyak 11 kapal yang dioperasikan selama Ramadhan dan Idul Fitri, disamping tiga kapal perintis.
Untuk penumpang tanpa kursi PT Pelni Cabang Ambon masih menunggu surat dari Perhubungan Pusat untuk Dispensasi penumpang.
“Jadi sementara kita masih jual sesuai kursi, setelah kalau nanti pihak Perhubungan mengeluarkan dispensasi kita akan melengkapi terutama alat-alat keselamatan sehingga ada penambahan penjualan untuk non kursi.
“Kalau non kursi itu biasanya di tahun-tahun sebelumnya sebesar 20 hingga 30 persen tambahan dari kapasitas, karena itu kami masih menunggu arahan dari pusat, dan kalau sudah ada surat putusannya baru kita ajukan lagi untuk sertifikat keselamatan dan penambahan alat keselamatan,” ujarnya. Red/HS