Putraindonews.com, Jakarta – Upaya medorong kebijakan swasembada pangan terus dilakukan pemerintah RI demi mewujudkan kemandirian pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk merealisasikan misi tersebut, pemerintah terus memanfaatkan sejumlah sumber daya untuk mempercepat perwujudannya.
Terkait itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengusulkan pemanfaatan lahan eks likuifaksi di Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk pertanian dalam rangka mendukung swasembada pangan.
Diana mengatakan Kementerian PU berkomitmen mendorong pemanfaatan infrastruktur untuk mendukung swasembada pangan.
“Kami ada proyek pembangunan jalan di Jono Oge, Sulawesi Tengah di kiri-kanan jalan ada lahan bekas likuifaksi seluas 250 hektar (ha). Lahan tersebut tidak termanfaatkan, saya usul mendukung swasembada pangan lahan tersebut bisa digunakan untuk pertanian,” ujarnya di Jakarta, Kamis (12/12).
Diana menambahkan Kementerian PU akan menambahkan jaringan irigasi di lahan tersebut.
“Saya minta ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III untuk menambahkan irigasi dengan memanfaatkan air dari sumur pantau likuifaksi yang dibangun di sini,” tambah Wamen Diana.
Di Jono Oge Kementerian PU melalui BWS Sulawesi III telah membangun lahan percontohan pertanian dengan metode efisiensi penggunaan air untuk memitigasi potensi likuifaksi berulang terjadi.
Lahan seluas 1.000 m2 ini telah dimanfaatkan untuk bawang merah batu yang ditanam perdana pada Juni 2024 dan hasil panen pertama seberat 150 kg.
Di lokasi ini, BWS Sulawesi III juga merehabilitasi dan merekonstruksi sistem irigasi Gumbasa untuk mengembalikan fungsi irigasi di D.I Gumbasa Akibat bencana Palu pada 2018 silam. Proyek ini dikerjakan oleh PT Nindya Karya dengan nilai kontrak Rp192 miliar yang dikerjakan Desember 2022 hingga Juni 2024.
“Di sini ada 1.500 ha lahan potensial di luar dari D.I Gumbasa, dengan memanfaatkan air tanah di daerah yg berpotensi likuifaksi, di sekitar jaringan irigasi Gumbasa tepatnya di Desa Jono Oge yang bisa digarap untuk mendukung swasembada pangan, bisa bawang merah batu atau padi tergantung kebutuhannya,” kata Diana.
Pemanfaatan lahan ini ditargetkan dilaksanakan pada 2025, dengan memanfaatkan air irigasi dan sebagian dari air sumur pantau likuifaksi. Red/HS