Antisipasi UMKM Terdampak COVID-19, Kadin Indonesia Angkat Bicara

PUTRAINDONEWS.COM

JAKARTA | Dunia dikejutkan dengan Wabah COVID-19, selain memakan korban meninggal COVID-19 juga berdampak pada berbagai sendi-sendi perekonomian suatu Negara. Tidak terkecuali di Indonesia yang saat ini mulai berjangkit wabah COVID-19 dengan jumlah yang terpapar sebanyak 790, sembuh 31 dan 58 meninggal dunia (Sumber ; Gugus Tugas COVID-19, 25/03/20).

Selain menjadi ancaman bagi kesehatan, dampak COVID-19 juga mulai dirasakan oleh pelaku usaha terutama Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Ujar R.M.Tedy Aliudin, S.Si, MM Ketua Lembaga Pengembangan Usaha Kadin Indonesia kepada media, rabu 25/03/20 di Jakarta.

Lebih lanjut Ketua Lembaga Pengembangan Usaha Kadin Indonesia R.M.Tedy juga mengatakan bahwa saat ini sudah ada beberapa keluhan yang dirasakan pelaku UMKM yang antara lain, Penjualan produk/ jasa menurun drastis sebagai dampak melemahnya permintaan dan daya beli masyarakat.

Sulitnya mendapatkan bahan baku home industry, baik karena faktor bahan baku yang import, yang saat ini sulit dilakukan, produksi bahan baku yang terhenti atau karena adanya pembatasan pembelian oleh pemerintah yang menjadi bahan baku produk UMKM.

Adanya pelarangan berjualan dibeberapa lokasi, sebagai bentuk pencegahan wabah virus Corona, yang menyebabkan pelaku UMKM tidak dapat berjualan sebagaimana mestinya. Serta Kesulitan membayar kewajiban kredit perbankan dan Lembaga keuangan.

Adapun beberapa UMKM yang sudah terlanjur beli persediaan untuk Hari Raya Idul Fitri, dengan kondisi ekonomi saat ini merasa pesimis akan terjual, kata Teddy

Sebagaimana data yang disampaikan BPS dan Kemenkop, bahwa 99,99% pelaku usaha di Indonesia yang berjumlah 61,9 juta, adalah UMKM, dimana 98,7% dari pelaku UMKM adalah usaha Mikro. Pelaku usaha Mikro, dominan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, tanpa ada perencanaan dan dana cadangan.

Bila tidak ada solusi, dikhawatirkan banyak pelaku usaha UMKM yang mati, dan akan menambah tingkat kemiskinan di Indonesia, yang juga berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Cemas Teddy.

Dari pengamatan dan kajian yang saya lakukan, “ujarnya.” ada beberapa langkah dan strategi yang dapat dilakukan, baik oleh Pemerintah, Organisasi Kewirausahaan, pelaku usaha Besar/ BUMN dan Pelaku UMKM itu sendiri, antara lain :

BACA JUGA :   Urgensi Program Pemulihan Ekonomi Nasional

Langkah-langkah Yang Menjadi Peran Pemerintah

Pemerintah dapat memberikan penangguhkan pembayaran kewajiban kredit baik dari bank maupun Lembaga keuangan, bagi pelaku UMKM, dengan mengeluarkan kebijakan dari OJK, dimana seluruh kewajiban dibayarkan setelah wabah virus Corona berakhir, dengan pola Restrukturisasi kredit. Kebijakan ini berlaku dalam skala tingkat kabupaten atau Kota yang berdampak wabah virus Corona, dan bukan sekedar himbauan.

Kiranya pemerintah juga dapat nenciptakan jalur distribusi penjualan produk UMKM yang aman, serta mempermudah pelaku UMKM untuk berjualan di Go Food, Grab Food, dan beberapa aplikasi lainnya. Yang semaksimal mungkin membeli produk/ jasa UMKM, dalam kebutuhan kegiatan pemerintah.

Memaksimalkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) kepada pelaku UMKM, baik dalam bentuk hibah pemberiaan insentif bantuan maupun penambahan modal usaha, pola kemitraan melalui Koperasi dan organisasi kewirausahaan.

Lebih gencar mempromosikan produk UMKM oleh Pemerintah setingkat Kota/Kabupaten dan Nasional, agar masyarakat membeli produk-produk UMKM, baik secara online maupun offline. Serta Membentuk Komite, Lembaga atau Gugus Kerja, untuk penyelamatan UMKM Indonesia.

Peran Organisasi Kewirausahaan

R. M. Teddy juga mendorong agar organisasi kewirausahaan membuat usulan-usulan strategi penyelamatan UMKM Indonesia, dan mendesak para pihak untuk dapat segera dijalankan.

“Seranya melakukan pembinaan dan motivasi secara aktif kepada pelaku UMKM menggunakan teknologi Online.”

R.M. Teddy mengajak pelaku usaha Besar untuk dapat membantu pelaku UMKM, baik dalam kemitraan, penjualan produk/jasa UMKM, pemberiaan bantuan.

Serta mendesak pelaku usaha Penjualan Online seperti Grabfood, Go Food dan lain-lain, memberikan pembinaan tatacara berjualan online dan mempermudah pendaftaran bagi pelaku UMKM. Serta mengkoordinir bantuan kepada pelaku usaha UMKM, dan lainnya

Pelaku Usaha Besar/ BUMN

Kiranya pelaku usaha besar/BUMN dapat membantu pelaku UMKM dalam berbagai hal, baik membeli produk/ jasa UMKM untuk kebutuhan usaha, karyawan dan lain-lain, memberikan bantuan permodalan dan hibah, membantu penjualan produk UMKM.

BACA JUGA :   Reformasi Kepabeanan & Cukai, 4 Inovasi Ala Sekjen Kemenkeu Heru Pambudi

Adapun bagi perusahaan penjualan online khususnya Grab dan Gojek agar membuka penjualan produk UMKM lebih luas, bukan hanya sebatas produk makanan, dan mempermudah pendaftaran bagi pelaku UMKM. Seraya membuka pasar eksport ke berbagai Negara yang masih memungkinan dilakukan eksport atas produk UMKM.

Hal yang tidak kalah penting adalah pembayaran atas tagihan dari UMKM yang telah bermitra dengan pelaku usaha Besar secara tepat waktu, “jangan ditunda pintanya.”

Agar juga kiranya dominan memberikan bantuan kepada UMKM atas anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Harapnnya.

Pelaku Usaha UMKM

Ketua Lembaga Pengembangan Usaha Kadin Indonesia R.M.Tedy secara khusus menyampaikan beberapa hal terkait UMKM apabila produk yang dijual dengan kondisi saat ini belum memungkinan dengan penjualan maksimal, segera alih sementara dengan produk yang dibutuhkan dalam kondisi wabah virus Corona, antara lain; produk kebutuhan pokok, kebutuhan aneka produk pencegahan Virus Corona, produk obat-obatan tradisional, Aneka makanan yang memiliki gizi tinggi, usaha kurier, dan lain sebagainya, dimana produk semula tetap berjalan walau dengan penjualan kecil.

R. M. Teddy juga menekankan, bila pelaku UMKM yang mendapat fasilitas kredit melalui Bank dan Lembaga keuangan, bila kesulitan didalam pembayaran, segera melakukan komunikasi dengan para pihak agar diberikan solusi terbaik.

Segera nencari informasi dan mengikuti pembinaan yang dilakukan berbagai pihak, tentang strategi agar usaha UMKM dapat bertahan, dengan manfaatkan teknologi digital dalam membantu penjualan dan promosi.

“Lakukan penghematan secara maksimal.” Ini menjadi bagian yang sangat penting kata R.M.Teddy

Ikuti himbauan pemerintah agar tidak melakukan kegiatan yang melibatkan orang banyak serta tetap tenang, berpikiran positif, berdo’a, dan yakinlah permasalahan ini akan segera berakhir.

Banyak kemungkinan yang akan terjadi, dan semua pihak untuk dapat memiliki perencanaan strategis didalam mengantisipasinya.

Saatnya kita Bersatu, saatnya UMKM Bersatu, saatnya pelaku usaha Besar membantu. Persatuan kita akan dapat mengatasi musibah wabah COVID-19 ini. Pungkas R.M. Tedy Ketua Lembaga Pengembangan Usaha Kadin Indonesia

Red/yfi

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!