KAJIAN KADIN INDONESIA ; Potensi Stop Usaha UMKM Masih 43%, Pemerintah Diminta Jalin Sinergitas Dengan Banyak Pihak

PUTRAINDONEWS.COM

JAKARTA | Pandemi COVID-19 telah berdampak terhadap berbagai sendi perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Berbagai pihak memprediksi dampak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan turun drastis, bahkan mencapai angka minus.

KADIN Indonesia mendapat banyak info bahwa sebagai besar pelaku UMKM berdampak sangat besar dari Pandemi COVID-19 ini. Penurunan penjualan, bahkan stop usaha sama sekali pun dialami oleh pelaku UMKM.

Sebagaimana diketahui bahwa 99,99% pelaku usaha di Indonesia adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Atas info yang didapat, Eddy Ganefo mengajak tim kerja Business Development, agar melakukan kajian baik dengan survey kuesioner maupun wawancara dengan berbagai pelaku UMKM di berbagai daerah. Ujar ketua umum KADIN Indonesia Eddy Ganefo, kamis 30/07/20 sore.

Ketua Umum Eddy Ganefo juga mengatakan bahwa hasil survey dan kajian yang dilakukan oleh KADIN Indonesia tahap pertama pada April 2020, menunjukkan bahwa berpotensi 83% pelaku UMKM akan “Stop Usahanya” sebagai dampak Pandemi COVID-19. Sisanya mengalami penurunan penjualan sampai dengan 70%. Hanya sebagian kecil pelaku UMKM yang masih bisa bertahan.

Data kajian tersebut, perlu dilakukan tindakan penyelamatan, dengan berbagai upaya, baik dilakukan oleh Kadin Indonesia, maupun usulan program penyelamatan UMKM kepada pihak Pemerintah. Kadin Indonesia secara proaktif melakukan pembinaan hampir setiap hari kepada pelaku UMKM dari berbagai daerah, dengan menggunakan kemajuan teknologi via online, bebernya

“Berbagai arahan, strategi bertahan dan motivasi diberikan kepada banyak pelaku UMKM di Indonesia”, jelas ketua umum KADIN Indonesia Eddy Ganefo.

BACA JUGA :   Hadirkan Sejumlah Tokoh Nasional, PUSKAPU Gelar Webinar Kepatuhan Dunia Usaha dan BUMN

“Eddy menuturkan, bahwa dalam kesempatan pertemuan pembinaan kepada pelaku UMKM, dirinya mengajak teman-teman UMKM yang usahanya mengalami hambatan besar dalam penjualan, agar untuk sementara alih usaha sementara pada produk yang masih diminati oleh masyarakat ditengah Pandemi COVID-19″.

Arahan tersebut mendapat sambutan baik dari pelaku UMKM, salah satu contoh UMKM yang usahanya home industry dan penjualan sepatu, beralih sementara ke produksi dan penjualan Kuliner yaitu “Rendang Padang”. Terangnya

Kadin Indonesia tidak hanya tinggal diam dalam membantu alih sementara produk UMKM, juga turut serta membeli dan mempromosikan ke berbagai pihak, agar masyarakat membeli produk UMKM.

“Saya sangat berterima kasih pada Pak Eddy Ganefo, dan juga Kadin Indonesia, yang telah memberikan bimbingan dan arahan, sehingga usaha saya yang stop sama sekali, dapat bertahan karena alih usaha kuliner, yang alhamdulillah dibantu promosinya oleh Kadin Indonesia, sehingga bukan hanya secara pribadi saya dapat bertahan, namun saya juga bisa membayar gaji karyawan yang stop kerja dari usaha sepatu saya,” ujar Ibu Mieske, pelaku UMKM yang alih sementara produknya.

Pemerintah pun tak henti-hentinya memperhatikan UMKM dengan banyak bantuan dan stimulus untuk UMKM, antara lain Stimulus perbankan, Pajak, bantuan kebutuhan pokok, bantuan permodalan dan lain-lain. Hal ini cukup berdampak positif kepada pelaku UMKM, yang menyumbang hampir 60% PDB ini.

Aura senyum mulai dirasakan oleh pelaku UMKM, meskipun masih belum begitu berhasil keluar dari dampak negativ dari pandemik COVID-19. Kebijakan pemerintah dengan melonggarkan kehidupan sosial dan bisnis, dari sebelumnya dengan melakukan PSBB, ke New Normal, membuat gairah dunia usaha sedikit membaik.

BACA JUGA :   Semester I 2022, ID FOOD Distribusikan 62 Juta Liter Minyak Goreng dari Aceh hingga Papua

Kadin Indonesia kembali melakukan survey dan kajian di pertengahan Juli 2020, dengan hasil yang didapat, *bahwa pelaku UMKM yang sebelumnya berpotensi stop usahanya sebesar 83%, mulai berkurang menjadi 43%.* Dan yang cukup menggembirakan, telah ada 15% pelaku UMKM usahanya bertumbuh. Sisanya masih mengalami penurunan penjualan dampai dengan 50%.

Adapun, dalam suatu kesempatan dalam acara Bincang UMKM yang rutin dilakukan oleh Kadin Indonesia dan dihadiri oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Eddy Ganefo, seorang peserta UMKM yang berdomisili di Jawa Tengah menyatakan bahwa usahanya yang stop selama masa PSBB.

Namun sekarang mulai banyak pesanan dan permintaan, bahkan kami mulai kesulitan memenuhi beberapa permintaan, dikarenakan peralatan mesin yang kami miliki mengalami kendala kerusakan sebagai akibat 4 bulan tidak dipergunakan. Meskiun demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaku UMKM mulai kembali bangkit.

“Kami berharap, dengan semakin banyaknya pelaku UMKM yang mulai kembali bangkit, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan akhir tahun masih dalam posisi positif, bahkan tim kami memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia diakhir tahun 2020 mencapai 2%,” papar Eddy Ganefo, Ketua Umum Kadin Indonesia yang sangat fokus memberikan perhatian dan pembinaan kepada pelaku UMKM. Tutup. Red/YFI

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!