***
Putraindonews.com – Jakarta | Pengurus DPP Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) dan Direksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. melakukan diskusi penguatan pemaksimalan pertambangan nikel di Indonesia. Membangun sinergitas antara pelaku hulu dan hilir.
Diskusi yang dipimpin Ketua Umum APNI, Nanan Soekarna dan Direktur Utama PT Antam, Nikolas D. Kanter dilaksanakan di kantor Antam di Jakarta, Senin (6/6/2022). Diskusi juga dihadiri Meidy Katrin Lengkey dan Rudi Rusmadi, masing-masing menjabat Sekretaris Umum dan Sekretaris Umum I APNI.
Sejak dilantik sebagai Ketua Umum APNI, pada 6 Maret 2022, Nanan Soekarna bersama Pengurus DPP APNI terus membangun komitmen untuk melayani, menjadi konsultan yang baik, dan menunjukkan quality assurance yang menjamin kinerja.
Menurutnya, tugas APNI adalah menampung semua kendala yang dihadapi para pelaku pertambangan nikel untuk disampaikan ke pemerintah. Sebaliknya, dirinya juga akan menyampaikan keinginan pemerintah kepada teman-teman di APNI dan masyarakat.
“Saya selalu mengatakan sejak dulu kewajiban kita adalah menjadikan negara ini adidaya, tapi masyarakatnya sejahtera, pengusaha Indonesia juga bisa kaya raya agar bisa mengelola sumber daya alam kita. Jadi yang utama negara adidaya, masyarakatnya sejahtera, pengusahanya harus kaya raya. Tapi tetap, tujuan kita untuk negara dan masyarakat Indonesia,” jelas Nanan.
Pria kelahiran Purwakarta, 5 September 1955 ini menambahkan, semua yang dilakukan dan diperjuangkan APNI tidak ada motivasi lain, apalagi untuk kepentingan pribadi. APNI adalah sebuah organisasi yang menjadi jembatan bagi pengusaha nikel dan pemerintah.
Nanan mengatakan, Indonesia sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia merupakan potensi yang luar biasa. Karena itu, APNI akan bersinergi dengan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat. APNI berperan mendukung kebijakan dan program pemerintah, menampung semua keluhan pengusaha pertambangan nikel agar bisa mensinergikan kepentingan-kepentingan yang ada.
“APNI juga mendukung dibukanya pembangunan smelter bagi pihak asing di sektor hilir. Namun, harus didorong bagaimana keberadaan industri hilir memberikan kontribusi pendapatan untuk negara,” ujarnya.
Direktur Utama PT Antam, Nikolas D. Kanter mendukung program kerja APNI dalam upaya memajukan pertambangan nikel nasional. Sebagai Holding Industri Pertambangan BUMN, Antam merupakan perusahaan yang mengelola sumber daya mineral dari hulu ke hilir, yang dilakukan melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Proses bisnis yang dilakukan ANTAM dilakukan secara berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip good mining practice dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Kegiatan perusahaan mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, dan batubara yang dijual tidak hanya di pasar domestik namun juga di pasar global.
Sebagai perusahaan yang mengedepankan best mining practice, Antam senantiasa memperhatikan dan mengutamakan keberlanjutan dalam setiap proses bisnis perusahaan di seluruh unit operasi. ANTAM secara continue melakukan berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial di seluruh wilayah operasi dengan sinergi bersama pemangku kepentingan setempat. Red/Ben
***