Azas Tigor Nainggolan
Analis Kebijakan Transportasi dan Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA),
PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTA | Hari ini senin 9 September 2019, pemprov Jakarta akan menerapkan kebijakan perluasan Ganjil Genap. Kebijakan Ganjil Genap tidak efektif karena tidak sistemik. Macet Jakarta sudah akut maka perlu kebijakan sistemik. Tidak benar bahwa uji coba perluasan ganjil genap berdampak baik pada kualitas udara Jakarta. Fakta menunjukkan hasil pantauan Airvisual selama masa uji coba perluasan Ganjil genap 12 Agustus 2019 hingga hari ini 6 September 2019 kualitas udara Jakarta berada pada posisi juara tetap satu atau dua terburuk di dunia.
Batalkan Ganjil Genap. Sebagainya penggantinya adalah penggunaan kebijakan jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP). Sambil berjalan dengan ERP pemprov Jakarta bisa membangun integrasi layanan angkutan umum massal secara baik serta kebijakan tarif parkir mahal secara sistemik Jakarta, demikian dikatakan Azas Tigor Nainggolan Analis Kebijakan Transportasi dan Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), dalam siaran persnya yang diterima media, Minggu 8 September 2019.
Tigor juga menuturkan bahwa pendekatan sistemik berupa pembangunan ERP, Integrasi Layanan Angkutan Umum Massal dan Parkir secara bersamaan akan memberikan dampak signifikan pada pemecahan masalah kemacetan Jakarta. Dapat dipecahkannya kemacetan maka akan meningkatkan kualitas baik udara Jakarta. Maka sekali lagi batalkan kebijakan ganjil genap dan jangan buang-buang waktu – energi, pungkas Azas Tigor Nainggolan Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA).
@yfi