Putraindonews.com, Sulsel – “Alhamdulillah, kami dari Kabupaten Enrekang bisa harumkan nama Sulawesi Selatan. Kebetulan saya sebagai mentor Karmina Pelajar se-ASEAN pada ajang Festival Pantun Nusantara Tahun 2024,” kata Fatmawati, S.Pd, guru SMA Negeri 2 Enrekang, Kamis, 26 Desember 2024 via WhataApp.
Fatmawati, yang dikenal sebagai guru penggerak literasi itu, baru saja tiba dari ibu kota, setelah menghadiri Festival Pantun Nusantara Tahun 2024 yang diadakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), tanggal 21-22 Desember 2024. Festival ini diikuti 400 peserta dari negara-negara ASEAN, seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Karmina atau pantun kilat merupakan salah satu bentuk puisi lama Melayu. Pantun ini hanya terdiri dari dua baris. Disebut pantun kilat lantaran setiap barisnya singkat.
Fatmawati patut berbangga karena anak-anak bimbingannya menang pada semua tingkatan. Juara 1 Pantun Karmina Pelajar se-ASEAN untuk tingkat SD diraih oleh Faizah Muthahharah Tri Putri dari SDIT Al-Furqan Enrekang.
Untuk tingkat SMP, Maritza Rubiahputri Rahmani, dari MTs Pondok Pesantren Darul Falah Enrekang, keluar sebagai Juara harapan 1 Lomba Pantun Karmina Pelajar se-ASEAN.
Sedangkan kategori SMA Lomba Pantun Karmina Pelajar se-ASEAN, nama Muhammad Ghulam Mukhbit, dari SMAN 2 Enrekang, meraih Juara Harapan 2.
“Saya selaku mentor menghasilkan buku dengan penulis terbanyak, yakni 1.700 orang. Ini pencapaian rekor MURI untuk buku Karmina ASEAN,” jelas Fatmawati.
Atas keberhasilannya itu, dia mendapatkan penghargaan sebagai Penggerak Karmina Pelajar Tingkat ASEAN dari Peruas.
Dia juga dapat Penghargaan dan Medali Guru Penggerak Pantun Tingkat ASEAN 2024. Pada tahun lalu, dia juga mendapat Penghargaan Guru Penggerak Syair tingkat ASEAN 2023.
Dikatakan, ada 4 orang yang lolos mentor Pantun Karmina pelajar tingkat ASEAN, yakni selain dirinya dari SMAN 2 Enrekang. Juga ada Sitti Marhani Tahir, dari SMAN 3 Luwu, Nurhidayah, dari SMAN 11 Gowa, dan Marwati Mustari, pensiunan SMAN 1 Selayar.
Tahun lalu, Fatmawati membawa siswa hingga berhasil mendapat Juara 4 Syair tingkat ASEAN. Siswa tersebut adalah Fadhal Muhammad Eka Putra, yang merupakan Santriwan SMP Pondok Pesantren Darul Falah Enrekang.
SMAN negeri 2 Enrekang, tambah Fatmawati, masuk 10 besar peserta terbanyak se-ASEAN menulis pantun. Sehingga Kepala SMA Negeri 2 Enrekang, Sukayonp, S.Pd, M.Pd mendapat penghargaan sebagai Penggerak Karmina.
Pondok pesantren Darul Falah Enrekang juga masuk 10 besar peserta terbanyak peserta pantun Pelajar Karmina tingkatan SMP. Direkturnya, Bahrun Sindang, M.Hum, kemudian mendapat Piagam Penghargaan sebagai Penggerak Karmina.
Kabupaten Enrekang mewakili seluruh peserta asal Sulawesi, baik Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, maupun Sulawesi Tenggara. Daerah ini bahkan memborong juara setiap tingkatan, tingkat SD, SMP, dan SMA.
“Ini berkat kegigihan saya membimbing peserta sebanyak 52 orang dengan mengurasi karya-karya mereka agar menjadi lebih apik,” ungkap Fatmawati.
Dia lalu membeberkan rahasia keberhasilannya. Dikatakan bahwa keberhasilan timnya tak lepas dari cara menulis pantun Karmina, pola dan makna setiap larik dari kata-kata yang digunakan.
Kelebihan karya anak-anak bimbingannya karena mereka menulis dengan tema yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari terkait agama, adab, akhlak dan cita-cita mereka. Mereka menggunakan rima penuh, yakni dua akhir huruf setiap kata menggunakan bunyi yang sama
Festival Pantun Nusantara Tahun 2024 ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon dan Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra, Ganjar Selaki.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, dalam sambutannya dalam kegiatan ini mengaku bangga. Karena buku Antologi Karmina Dewasa dan buku Antologi Karmina Pelajar tercatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai buku antologi pantun dengan penulis terbanyak.
Sedikitnya 1.400 orang penulis berkontribusi untuk buku Karmina Pelajar Tingkat ASEAN dan untuk buku Karmina ASEAN jjenis umum diikuti 1.7000 orang.
Hadir pula dalam acara ini beberapa rektor perguruan tinggi, salah satunya Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ), presiden penyair Sutardji Calzoum Bachri, dan penyair dari Malaysia, Rusli Bachir AN.
Sebelum acara puncak penganugerahan, dalam kegiatan ini juga ditampilkan hiburan dan acara parade pantun Nusantara.
“Semoga pembelajaran sastra, khususnya pantun masuk dalam kurikulum dan berharap pantun sebagai warisan budaya bisa tetap dipertahankan agar anak-anak mendapatkan pengetahuan dan bisa belajar dari nilai-nilainya,” harap Fatmawati. Red/RT