Putraindonews.com – Pontianak | Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, berkomitmen untuk menghormati perbedaan yang ada dalam masyarakat pada Pemilu 2024 karena hal itu justru merupakan kekayaan dan keniscayaan.
“Pada dasarnya perbedaan itu adalah kekayaan kita sehingga harus dihargai guna terwujudnya keharmonisan dan kemajuan bersama. Perbedaan bukan membuat kita terpecah,” ujar Ketua FKUB Kabupaten Landak, Pendeta Johan, saat dihubungi di Landak, Kamis (3/8).
Ia menambahkan selain menghormati perbedaan pihaknya juga menolak praktik politik identitas serta politisasi agama pada Pemilu 2024 karena dapat menyebabkan adanya perpecahan serta polarisasi di tengah masyarakat.
“Politik identitas adalah strategi politik yang didasarkan pada karakteristik kultural, etnis, agama, gender atau sifat lain yang mencerminkan identitas kelompok tertentu. Meskipun dalam beberapa kasus politik identitas dapat memperjuangkan kesetaraan dan keadilan sosial, namun dalam banyak situasi, ada dampak negatif yang perlu disoroti agar dapat mengatasi tantangan ini secara efektif,” kata dia.
Menurutnya politik identitas yang ekstrem dapat menyebabkan konflik antar-kelompok, bahkan hingga ke tingkat ancaman bagi keamanan nasional dan stabilitas negara.
“Kita sudah pernah merasakan polarisasi di tengah masyarakat akibat praktik politik identitas pada Pemilu sebelumnya,” jelas dia. Red/Jono