Geber Pasar Depok, Kota Blitar Kirim 10 Ton Telur, Awal Penambahan PAD “Mas Ibin”

.com, – Sebuah catatan baru bagi sektor perekonomian bagi pemerintah kota Blitar dalam masa jabatan Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, sekarang ini produksi telor Kota Blitar mampu menembus pasar Depok Barat dengan pengiriman 10 ton telur ke Kota Depok, ini menambah pendapatan kota Blitar selain , untuk memperluas pasar produk lokal dan mendorong ekonomi daerah. Langkah ini merupakan bagian dari kerja sama ekonomi antardaerah dan tindak lanjut dari program Blitar Trade Center (BTC) pada Rabu lalu.

Dikatakan oleh orang nomor satu Pemkot Blitar, bahwa pengiriman telur ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar produk lokal Kota Blitar, Program: Kegiatan ini merupakan bagian dari program Blitar Trade Center (BTC) dan kelanjutan kerja sama dengan daerah lain, termasuk dengan Pemerintah Kota Depok.

Kota Blitar kembali mencatat langkah maju dalam memperluas jangkauan komoditas unggulannya. Kali ini, produk telur ayam ras hasil peternakan lokal resmi dikirim ke Kota Depok, menandai babak baru kerja sama ekonomi antar daerah yang diharapkan mampu memperkuat nasional.

Wali Kota Blitar sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Wali Kota Depok. Peran Wali Kota: Syauqul Muhibbin menyebutkan perannya sebagai “sales” yang bertugas untuk melayani masyarakat dan memperluas pemasaran produk lokal.

Lounching perdana produk tersebut digelar di halaman Kantor Wali Kota Blitar. Acara berlangsung meriah dengan kehadiran jajaran pejabat Pemerintah Kota Blitar, perwakilan Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Kota Blitar, serta tamu kehormatan dari Kota Depok, Aditya Eko Saputra, yang hadir sebagai buyer utama sekaligus pengurus HIPMI Depok.

BACA JUGA :   MASUK KUARTAL KETIGA 2020, PUPR Genjot Belanja Infrastruktur

Wali Kota Blitar yang akrab disapa Mas Ibin ini menekankan kolaborasi ini merupakan bentuk nyata sinergi antar daerah dalam memperkuat rantai pasok pangan dan membuka jalur perdagangan yang lebih produktif.

“Kota Blitar sebagai salah satu sentra telur terbesar di Jawa Timur memiliki potensi besar untuk mendukung kebutuhan pangan daerah lain. Kami berterima kasih kepada Pemkot Depok dan HIPMI Depok atas kepercayaannya terhadap produk unggulan Blitar,” ujar Mas Ibin. Pada Rabu.

Dilain sisi Aditya Eko Saputra mengapresiasi kemitraan ini sebagai langkah yang sangat strategis guna memperkuat jejaring usaha dan membuka peluang bagi para pengusaha muda di kedua kota.

“Kami dari HIPMI Depok berkomitmen menjadi jembatan pelaku usaha antar daerah agar bisa tumbuh bersama. Blitar memiliki kualitas produk telur ayam yang luar biasa dan diharapkan akan menjadi mitra kerja dalam jangka panjang,” tuturnya.

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kota Blitar dan Pemerintah Kota Depok yang telah ditandatangani sebelumnya. Inisiatif tersebut berawal dari kunjungan Wali Kota Depok, Supian Suri, ke Blitar beberapa waktu lalu yang menandai hubungan ekonomi yang semakin erat antar kedua daerah.

BACA JUGA :   Imbas AS Serang Iran, Indonesia Bakal Terdampak 3 Krisisi Sekaligus

Melalui kolaborasi ini, diharapkan perdagangan antarwilayah semakin tumbuh dan menjadi contoh sukses sinergi daerah dalam membangun kemandirian ekonomi nasional.

Untuk diketahui bahwa Produksi telur ayam biras di Kota Blitar terpantau produksinya mencapai 10,4 ton per hari. Dengan jumlah produksi tersebut, kebutuhan telur untuk konsumsi masyarakat di Kota Blitar dipastikan terpenuhi tanpa harus bergantung pada pasokan dari luar daerah.

Juga disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh, dengan jumlah populasi ayam petelur sekitar 463 ribu ekor, ketersediaan telur di pasaran tetap stabil. Meskipun ada sejumlah peternakan berada di luar wilayah kota, gudang penyimpanan dan distribusi telur berpusat di Kota Blitar. Sehingga aktivitas jual beli dan suplai tetap terjaga.

Kondisi ini membuat Kota Blitar tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan konsumsi warga lokal, tetapi juga menjadi pusat distribusi untuk wilayah sekitar. Menurut Dewi, pasokan telur yang melimpah turut mendukung kestabilan harga di tingkat pasar tradisional maupun ritel modern.

“Dengan jumlah produksi segitu, sudah mampu menutup kebutuhan atau konsumsi telur di Kota Blitar. Saat ini memang gudang-gudangnya itu ada di kota, walaupun ayamnya dan kandang peternakan ada di luar kota. Kebutuhan telur di kota saya rasa sangat cukup sekali,” ungkapnya. (adv)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!