GEBER Semeru, Kemenparekraf Salurkan Bantuan Bagi Korban Bencana 

GEBER Semeru, Kemenparekraf Salurkan Bantuan Bagi Korban Bencana

***

Putraindonews.com – Lumajang | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyalurkan bantuan untuk para korban bencana alam erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Bantuan tersebut diberikan melalui Gerakan Bersama (GEBER) Parekraf Peduli.

Gerakan Bersama (GEBER) Parekraf Peduli telah menghimpun dukungan dari keluarga besar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan berkolaborasi dengan 11 mitra mencakup Enesis Group, Holywings, RedDoorz Indonesia, Homecare24, PT. Corebima, Eiger, Artotel, Danone Indonesia, GBI Glow, dan KZ Group. Bantuan berupa penyediaan tenda pengungsian, kebutuhan dasar, kebutuhan rumah tangga, kebutuhan balita dan anak-anak, pakaian layak pakai, masker, dan obat-obatan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat menyaksikan pemberian bantuan secara virtual, Sabtu (11/12/2021), menyampaikan tim Manajemen Krisis Kemenparekraf telah terjun langsung meninjau kondisi objek wisata di Lumajang. Sekaligus, memberikan bantuan untuk para korban bencana erupsi Gunung Semeru.

“Saya harapkan kegiatan ini bisa membantu masyarakat yang terdampak. Dan saya mengajak semua pihak agar mendukung Kabupaten Lumajang sehingga bisa terus mendapat optimisme dan harapan supaya bisa bangkit bersama,” ujar Sandiaga.

Lebih lanjut, Sandiaga mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan lembaga pemerintah dan swasta lainnya yang turun dan turut serta membantu masyarakat yang sedang tertimpa bencana baik secara moril maupun materil.

“Saya ucapkan terima kasih Bapak Bupati yang telah gerak cepat. Mari kita saling mendukung, bergotong-royong melakukan percepatan pemulihan. Saya juga ingin menyampaikan arahan kepada seluruh jajaran agar segera turun tangan untuk bergandengan tangan memberikan bantuan,” ujarnya.

BACA JUGA :   REKONSTRUKSI KEBETAWIAN DAN SINERGITAS PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENYONGSONG ERA MILLENIAL MASYARAKAT BETAWI

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Henky Manurung, menyampaikan bahwa bantuan yang akan diberikan pada korban erupsi Gunung Semeru akan diberikan dua tahap.

“Saya menyampaikan keprihatinan mendalam atas apa yang menimpa saudara-saudara kita di Kabupaten Lumajang. Hari ini kami menyalurkan bantuan untuk para korban. Jadi akan ada tenda pleton sebanyak 2 buah, selimut 1000 buah, semoga ini bisa membantu masyarakat yang ada di pengungsian.

Lalu, juga ada healthy kit, kita serahkan hampir 10 karton masker, ada pakaian layak pakai semua, ada 1000 kg beras tahap pertama ini. Nanti akan ada lagi pemberian tahap dua yaitu minggu depan,” ujar Henky.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menerima secara simbolis bantuan Geber Parekraf Peduli di Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Dalam kesempatan tersebut, Thoriqul menyambut baik upaya dan bantuan dari Kemenparekraf melalui Geber Parekraf Peduli dalam membantu penanganan bencana serta meringankan beban masyarakat terdampak.

“Saya dengan rasa hormat mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri atas ucapan keprihatinan kepada kami.

Betul, sekarang kami sedang berikhtiar untuk percepatan penanganan bencana. Kami juga berterima kasih kepada Pak Menteri yang telah dengan cepat dan tanggap memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana awan panas dan guguran Gunung Semeru,” ujar Thariq.

BACA JUGA :   Pemerintah Harus Lebih Berhati-Hati Hadapi Kondisi "New Normal"

Lebih lanjut, Thariq menjelaskan kondisi desa wisata di sekitar Gunung Semeru. Pasca-awan panas guguran Gunung Semeru, beberapa desa wisata ditutup sementara.

Seperti wisata alam Hutan Bambu ditutup bagi wisatawan karena dijadikan posko relawan selama penanganan darurat bencana Gunung Semeru.

Ada juga Desa Sumber Wuluh, salah satu desa yang paling terdampak erupsi Gunung Semeru, yang di mana terdapat objek wisata terkenal yaitu Gunung Wayang, tempat wisata atraksi paralayang.

Lalu juga ada Jembatan Geladak Perak, yang merupakan bangunan hasil peninggalan Belanda.

Meski demikian, juga ada desa wisata yang tidak terdampak sehingga tetap dibuka untuk wisatawan, seperti Desa Wisata Ranu Pane, Desa Wisata Ngadas, dan Desa Wisata Sri Sundari.

“Desa wisata ataupun objek wisata tidak dalam posisi yang mengkhawatirkan dampak yang berat, hanya saja abu bersamaan dengan awan panas itu tidak sampai pada aliran lahar.

Untuk Ranu Pane, wisatawan masih bisa berkunjung. Setiap ada erupsi justru Ranu Pane ini aman, tidak ada material yang turun di Ranu Pane.

Angin yang ada di Puncak Semeru itu juga tidak mengarah ke Ranu Pane, mengarahnya ke selatan. Sehingga objek wisata masih dibuka,” ujarnya.

Ia meminta semua pihak untuk bersama-sama bergotong-royong turut membantu percepatan pemulihan Desa Sumber Wuluh.

“Kami harus bangkit, dan Semeru harus memberikan kehidupan bagi kami. Kita harus gerak cepat untuk pemulihan.

Sehingga nantinya kita bisa kembali melakukan pemetaan terhadap objek wisata untuk membangkitkan pariwisata,” ujarnya. Red/Ben

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!