Putraindonews.com – NTT | Semangat gotong adalah karakter Bangsa Indonesia, seiring gempuran perkembangan teknologi dunia yang semakin canggih, membuat semangat gotong royong dibeberapa daerah kian pudar.
Namun, tak perlu khawatir, di NTT sebagian warga masih mempertahankan ciri khas bangsa ini, salah satunya bisa dilihat di Sumba Barat, tepatnya di Kelurahan Loli, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat.
Hal ini terjadi saat membangun rumah pribadi Yiwa Dangu Yilu, salah satu warga Kelurahan Weekarou, Minggu (23/7).
Dibawah terik matahari siang itu, tak mengenal rasa lelah ataupun panas warga beramai-ramai melakukan pekerjaan pembangunan rumah, batu berukuran besar itu diguling oleh mereka sembari menyanyikan syair adat.
Tanpa menggunakan alat berat seperti excavator, dan hanya bermodalkan linggis, sekop, parang dan alat-alat tradisional lainnya, pekerjaan membangun pondasi rumah setinggi 1 meter lebih ini terasa ringan.
“Saya merasa senang, saat saya bangun rumah banyak yang membantu, rata-rata keluarga semua yang datang kerja, saya hanya undang untuk datang bantu tanpa saya bayar, karena memang disini kalau membangun seperti itu, saling membantu saja,” ucap Yiwa selaku tuan rumah saat ditemui Putraindonews.com disela-sela makan siang.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Mati Kabuku selaku Tokoh Adat yang mengatur jalannya pembangunan rumah. Menurutnya Semangat gotong royong masih di terapkan di Pulau Sumba ini.
“Kalau disini kami sebutnya “Hatul Wikna” yang artinya saling membantu, jadi tuan rumah hanya siap makan, rokok, sirih pinang. Jadi saling membantu tenaga, nanti kalau salah satu dari warga disini kerja rumah lagi nanti dibantu juga,” ujarnya.
Bagi warga di Sumba Barat ini, Spirit Gotong Royong adalah solusi untuk menyelesaikan pekerjaan yang berat. Red/Nov