Putraindonews.com, Serang – Gubernur Banten Andra Soni menyebut kasus radioaktif Cesium-137 di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, membawa dampak terhadap iklim investasi di daerah itu.
“Tentu berpengaruh, namun kami berupaya melokalisir dampaknya sambil mencari penyebab mengapa bahan berbahaya ini bisa masuk ke wilayah Banten,” kata Andra di Kota Serang, Sabtu (4/10).
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Banten telah menggelar sejumlah rapat koordinasi, namun penanganan sepenuhnya kini ditarik Bareskrim Polri di bawah koordinasi Kemenko Polkam.
“Harapan kami persoalan ini segera ditangani karena kontaminasi Cesium-137 berdampak luas. Pemprov Banten tidak memiliki pengalaman menangani radioaktif, sehingga kami berkoordinasi dengan Brimob dan lembaga terkait lainnya,” imbuhnya.
Andra menjelaska, karena Indonesia tidak memiliki pembangkit nuklir maka masuknya Cesium-137 ke wilayah Banten diduga kuat terkait dengan kebijakan impor.
“Kami mengikuti arahan dari pemerintah pusat, termasuk soal langkah dekontaminasi,” urainya.
Kendati dihadapkan pada kasus radioaktif, ia menegaskan investasi di Banten tetap berjalan. Sektor tersebut bahkan masih mampu menyediakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
“Angka pengangguran juga mulai menurun, walaupun jumlahnya masih cukup tinggi. Ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk memaksimalkan potensi daerah,” tandasnya. Red/TK